Fasilitas UNRWA di Gaza Jadi Target 453 Serangan Israel Sejak Oktober 2023
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Kamis, 11 Juli 2024 15:12 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Rabu, 10 Juli 2024 mengaku bahwa fasilitas mereka di Gaza telah menjadi sasaran 453 serangan Israel sejak 7 Oktober 2023.
“Dua pertiga dari sekolah kami di Gaza diserang dan 524 orang yang mengungsi di fasilitas kami terbunuh,” ungkap UNRWA melalui sebuah pernyataan.
Komisaris Jenderal UNRWA, Filippo Lazzarini, menyerukan gencatan senjata segera “sebelum kami kehilangan apa yang tersisa dari rasa kemanusiaan kami”.
Baca Juga: UNRWA: Lebih dari 50.000 Anak Palestina di Jalur Gaza Kekurangan Gizi Akut
“Sekolah sudah berubah dari tempat yang aman untuk pendidikan dan harapan bagi anak-anak, menjadi pengungsian yang penuh sesak, yang seringkali berujung menjadi tempat kematian dan penderitaan,” katanya.
Lazzarini mengatakan empat sekolah yang dikelola PBB digempur dalam empat hari terakhir.
“Sembilan bulan lamanya, berdasarkan pengawasan kami, pembunuhan, kehancuran, dan keputusasaan yang tanpa henti masih terjadi. Gaza bukan tempat bagi anak-anak,” katanya.
Baca Juga: UNRWA: Anak-anak Gaza Habiskan Hingga 8 Jam Sehari Hanya untuk Dapatkan Makanan dan Air Bersih
Pada Selasa, 9 Juli 2024, sedikitnya 25 orang tewas dan 53 orang lainnya terluka dalam serangan Israel terhadap salah satu sekolah yang menampung para pengungsi di Kota Abasan, sebelah timur Khan Younis di Jalur Gaza selatan.
Serangan itu menyusul sedikitnya 16 korban tewas dan puluhan korban luka saat Israel melancarkan aksi serupa di sebuah sekolah di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah pada 6 Juli.
Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang masih berlangsung di Gaza sejak kelompok perjuangan Palestina Hamas meluncurkan serangan pada 7 Oktober.
Baca Juga: Indonesia Kecam Keras Serangan Biadab Israel ke Sekolah Al-Jaouni di Gaza yang Dioperasikan UNRWA
Hampir 38.300 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak, terbunuh, dan lebih dari 88.200 orang lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Memasuki bulan kesembilan perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza luluh lantak akibat pengepungan terhadap akses makanan, air bersih serta obat-obatan yang melumpuhkan.
Israel dituding melakukan genosida dalam kasus yang dilayangkan di Mahkamah Internasional (ICJ), yang keputusan terbarunya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militer di Kota Rafah, di mana lebih dari satu juta warga Palestina berlindung dari perang sebelum kota itu diserbu pada 6 Mei.***