Pendiri WikiLeaks Julian Assange Bebas Setelah Mengaku Bersalah dan Akan Pulang ke Australia
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Kamis, 27 Juni 2024 00:04 WIB
“Namun, penerbangan tersebut harus menanggung biaya yang sangat besar: Julian harus berutang sebesar 520 ribu dolar AS (Rp8,5 miliar), yang wajib dia bayarkan kembali ke pemerintah Australia untuk penerbangan sewaan ke Saipan dan seterusnya ke Australia,” tambahnya.
Sejauh ini, 263,395 poundsterling (Rp5,4 miliar) telah terkumpul. Dia diperkirakan akan mendarat di Canberra pada hari berikutnya.
Assange dibebaskan Senin, 24 Juni 2024 dari penjara dengan keamanan maksimum Belmarsh setelah mendapat jaminan dari Pengadilan Tinggi di London sebelum menaiki penerbangan di Bandara Stansted pada pukul 5 sore waktu lokal
Baca Juga: Putu Indah Savitri: Kehadiran Starlink dan Pentingnya Menjaga Kedaulatan Siber
Pesawat yang membawa Assange mendarat Selasa di Bandara Internasional Don Mueang di ibu kota Thailand, Bangkok, untuk mengisi bahan bakar sebelum menuju ke Saipan.
Assange menjadi terkenal pada 2010-an karena membocorkan dokumen-dokumen rahasia AS di internet.
Hal tersebut membuatnya mendapat pujian dan pencela internasional ketika dia mengungkap korespondensi diplomatik dan catatan militer Amerika yang sensitif, termasuk video serangan udara AS tahun 2007 di Baghdad yang menewaskan beberapa orang, termasuk dua orang jurnalis Reuters.
Baca Juga: Pakar Keamanan Siber Sebut Perlunya Regulasi yang Mengatur Kebebasan di Ruang Digital
Assange dengan tegas menentang ekstradisi ke AS dan menghabiskan tujuh tahun di Kedutaan Besar Ekuador di London dalam upaya mencegah penyerahan tersebut.
Dia dikeluarkan dari kompleks diplomatik pada 2019 dan telah menghabiskan lima tahun terakhir di penjara Inggris saat dia melawan perintah ekstradisi ke AS. ***