Ahmad Khozinudin: Pilgub DKI Jakarta, Posisi Anies Baswedan Angka Mati
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Jumat, 21 Juni 2024 06:35 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Pasca kekalahannya dalam Pilpres 2024, Anies Baswedan kembali diwacanakan untuk kembali maju Pilgub DKI Jakarta (Baca: DKJ). PKS adalah salah satu parpol yang mewacanakan mengusung Anies maju dengan syarat didampingi kader PKS sebagai Cawagubnya.
Anies Baswedan sendiri eksplisit tidak menolak pencalonan dirinya untuk maju kembali di Pilgub DKI. Bahkan saat menanggapi wacana duet dengan Kaesang, Anies tidak tegas menolak.
Secara implisit Anies Baswedan membuka diri atas semua kemungkinan, termasuk jika dicalonkan bersama Kaesang.
Bagi Anies, posisi di Pilgub DKI sangat penting untuk menjaga posisinya agar tetap eksis didunia politik dan untuk menyambung hasrat politik, jika ke depan mau ikut lagi di Pilpres 2029. Karena tidak berpartai, Anies membutuhkan posisi di DKI sebagai sarana aktualisasi dan menjaga eksistensinya di dunia politik.
Namun posisi Anies saat ini seperti kartu mati. Atau angka mati. Kesimpulan politik ini didasari beberapa argumentasi, di antaranya:
Pertama, Anies kehilangan pendukung 'die hard' ketika maju Pilgub DKI. Apalagi, jika pilihannya diusung parpol penguasa, atau didampingi/mendampingi Kaesang.
Baca Juga: Pilkada Jakarta, Hidayat Nur Wahid: PKS Usul Anies Baswedan Maju Lagi
Anies akan dicap sebagai pengkhianat, karena mengakui kemenangan Prabowo Gibran, dengan melakukan rekonsiliasi politik melalui proses Pilkada. Sampai hari ini, pendukung militan Anies masih meyakini Anies yang akan dilantik sebagai Presiden, dan masih meyakini kecurangan Pilpres 2024 --meskipun telah diputus MK-- masih berpeluang dianulir.
Para pendukung Anies akan menilai Anies hanya petualang kekuasaan, yang haus kekuasaan. Bukan seorang ksatria yang konsisten dalam ucapan, dan membersamai pendukung untuk terus melawan kecurangan.
Maju Pilkada akan mengonfirmasi Anies tak beda dengan politisi pragmatis lainnya. Semboyannya sama: tak ada rotan, akar pun jadilah. Tak jadi Presiden, Gubernur pun jadilah, yang penting berkuasa.
Baca Juga: Pilkada Jakarta: PDI Perjuangan Buka Peluang Gandeng PKB Dukung Anies Baswedan
Para pendukung militan Anies ini akan mengambil opsi justru beroposisi terhadap Anies dalam Pilgub DKI Jakarta, persis seperti pendukung Prabowo pada Pilpres 2019 yang beroposisi terhadap Prabowo pada Pilpres 2024, karena motif yang sama: kecewa berat.