Sebanyak 35 Rudal Ditembakkan dari Lebanon dengan Sasaran Pemukiman di Israel Utara
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Jumat, 14 Juni 2024 22:50 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Radio Tentara Israel pada Jumat, 14 Juni 2024 melaporkan bahwa pihaknya memantau peluncuran setidaknya 35 rudal yang ditembakkan dari Lebanon menuju pemukiman utara di negara itu.
Kendati ada tembakan rudal dari Lebanon, radio militer Israel tersebut menyatakan bahwa tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Sebelumnya pada Jumat, Israel melaporkan peluncuran delapan rudal dari Lebanon yang menargetkan wilayah utara yang menyebabkan kebakaran tetapi tidak menimbulkan korban jiwa, menurut media Israel.
Baca Juga: PM Benjamin Netanyahu Ancam Hizbullah: Israel Siap Lancarkan Aksi Besar di Perbatasan Lebanon
Perusahaan Penyiaran Publik Israel mengatakan, dua rudal anti-tank diluncurkan dari Lebanon menuju pemukiman Avivim tanpa menimbulkan korban jiwa. Namun, rudal tersebut memicu kebakaran di daerah tersebut.
Setelah sirene dibunyikan di pemukiman Kiryat Shmona di utara, sebuah rudal terdeteksi mendarat di area terbuka di luar kota. Lima rudal anti-tank juga ditembakkan ke pemukiman Metulla namun mendarat di area terbuka, sumber yang sama melaporkan.
Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, namun upaya pemadaman api telah berlangsung sejak Kamis,13 Juni 2024, tambah perusahaan tersebut.
Baca Juga: Peter Stano: Uni Eropa Desak Lebanon Hentikan Hizbullah Menambah Konflik di Timur Tengah
Ketegangan meningkat tajam antara Hizbullah dan tentara Israel sejak terbunuhnya komandan senior Hizbullah Taleb Sami Abdullah dalam serangan udara Israel di Lebanon selatan.
Sebagai pembalasan, Hizbullah meluncurkan 150 roket ke Israel utara pada Kamis, menyusul serangan 215 roket dan drone sebelumnya pada hari Rabu. Peluncuran tersebut menandai peluncuran roket terbesar yang dilakukan Hizbullah sejak konfrontasi dimulai pada 8 Oktober 2023.
Ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel di tengah serangan lintas batas antara Hizbullah dan pasukan Israel, ketika Tel Aviv terus melancarkan serangan membabi-buta di Jalur Gaza yang menewaskan lebih dari 37.200 orang sejak Oktober lalu pasca serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas. ***