Rakernas V PDI Perjuangan Minta Megawati Kembali Jadi Ketua Umum 2025-2030
- Penulis : Krista Riyanto
- Minggu, 26 Mei 2024 15:52 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Puan Maharani mengatakan, rapat kerja nasional (Rakernas) V meminta kesediaan Megawati Soekarnoputri untuk kembali menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan periode 2025 - 2030.
Puan mengatakan hal itu ketika membacakan sikap politik sebagai hasil rekomendasi eksternal Rakernas V PDI Perjuangan di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Minggu 26 Mei 2024.
“Rakernas V partai setelah mendengarkan pandangan umum DPD PDI Perjuangan se-Indonesia, memohon kesediaan Prof Megawati Soekarnoputri untuk dapat diangkat dan ditetapkan kembali sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan periode 2025 - 2030 pada Kongres VI tahun 2025,” ujar Puan.
Baca Juga: Ahmad Khoirul Umam: Pidato Politik Megawati Sinyal Kuat Regenerasi Ketua Umum PDIP ke Puan Maharani
Ketika menyampaikan pidato politik dalam pembukaan Rakernas V, Jumat, Megawati sempat melontarkan kelakar yang bernada menggoda Puan untuk saling berganti posisi.
Megawati ingin Puan menggantikan posisinya sebagai Ketua Umum PDIP, sementara dirinya menggantikan Puan sebagai Ketua DPR RI.
"Jadi, saya, kalau beliau pamit, kemarin itu ikut di Bali, lalu kapan itu ke Meksiko. Lalu saya bilang, 'Gantianlah sama saya. Saya deh yang jadi ketua DPR, kamu yang jadi ketua umum.' He-he-he," ucap Megawati sembari tertawa.
Baca Juga: Megawati: PPP, Hanura, dan Perindo Setia dengan PDI Perjuangan
"Loh enak-enak saja, masak saya yang disuruh nongkrong di sini. Terus keadaannya gonjang-ganjing enggak jelas. He-he-he,” kata Megawati.
Puan menanggapi singkat candaan tersebut. Puan tidak menjawab ketika ditanya apakah candaan itu merupakan kode bagi dirinya akan menggantikan posisi Megawati sebagai Ketua Umum PDIP.
"Berdoa saja, Insya Allah," kata Puan singkat saat ditemui pada hari kedua Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Sabtu.
Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan internal PDIP menganggap ucapan Megawati yang meminta bertukar posisi ketua umum dengan Puan Maharani hanyalah sebuah candaan.