Diskusi Satupena, Asvi Warman Adam: Meski Hadapi Krisis dan Tantangan, Indonesia Alami Keajaiban dan Terus Bertahan
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Jumat, 24 Mei 2024 04:44 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Indonesia sudah berapa kali diramalkan akan hancur, tetapi ternyata beberapa kali mengalami “keajaiban” dan tetap bertahan menghadapi berbagai krisis dan tantangan. Hal itu diungkapkan sejarawan Asvi Warman Adam di Jakarta, Kamis malam, 23 Mei 2024.
Asvi Warman Adam bicara dalam diskusi Hati Pena, yang diadakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA yang diketuai Denny JA. Diskusi daring itu dipandu oleh oleh Elza Peldi Taher dan Swary Utami Dewi.
Dalam diskusi bertema Indonesia pasca drama pergantian presiden itu, Asvi Warman Adam ditanyai oleh peserta tentang prospek Indonesia ke depan di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran.
Baca Juga: Satupena Akan Hadirkan Komaruddin Hidayat untuk Diskusikan Buku Jalan Pulang, Seni Mengelola Takdir
Intinya, ada kecemasan tentang masa depan Indonesia, jika Prabowo Subianto karena satu dan lain hal tak bisa meneruskan menjabat sebagai Presiden RI dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka harus menggantikan sebagai Presiden.
Ada juga peserta diskusi yang bertanya terkait ramalan Jayabaya tentang masa depan Indonesia. Menurut klaim si penanya, berdasarkan ramalan Jayabaya itu Indonesia akan memasuki zaman yang suram.
Asvi menjawab bahwa sebagai sejarawan, ia sebenarnya lebih banyak meneliti tentang masa lalu ketimbang bicara tentang masa depan.
Tentang ramalan Jayabaya, menurut Asvi, banyak dari ramalan itu yang dicocok-cocokkan dengan kondisi nyata faktual. Misalnya, soal Indonesia dijajah Belanda selama 350 tahun. Itu klaim yang harus dipertanyakan kebenarannya.
Melihat ke belakang, Asvi mengatakan bahwa meski menghadapi banyak cobaan dan tantangan, Indonesia terbukti beberapa kali mengalami “keajaiban” dan bisa bertahan.
Pertama, ketika memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Waktu itu bangsa yang baru berdiri itu dalam kondisi tak punya apa-apa dan tanpa persiapan. Tetapi ternyata Republik Indonesia bertahan, tegas Asvi.
Kedua, ketika Orde Baru runtuh oleh gerakan reformasi pada 1998. Pada waktu itu Indonesia dilanda berbagai krisis yang parah. Tetapi ternyata Indonesia juga mampu pulih dan melewati krisis-krisis itu, sambung Asvi.