Satgas TNI AL Gagalkan Penyelundupan Narkoba Jaringan Internasional Asal Tawau Malaysia
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Sabtu, 18 Mei 2024 00:01 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Satgas Gabungan TNI Angkatan Laut (TNI AL) menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu-sabu dari jaringan internasional asal Tawau, Malaysia, di Pelabuhan Tradisional Somel Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara.
"Penggagalan upaya penyelundupan narkotika ini merupakan bentuk keseriusan TNI AL dan sinergitas antar-aparat keamanan dan penegak hukum di Kabupaten Nunukan dalam rangka mencegah peredaran narkotika di negara Indonesia, khususnya wilayah perbatasan RI-Malaysia," kata Komandan Lanal Nunukan Letkol Laut (P) Handoyo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat, 17 Mei 2024.
Danlanal Nunukan menjelaskan, penggagalan tersebut bermula ketika Tim Gabungan TNI AL yang terdiri atas Second Fleet Quick Response (SFQR) Pangkalan TNI AL Nunukan, Satgas Kopaska Koarmada II, dan Satgasmar Pam Ambalat XXIX sedang melakukan pengamanan dan pemeriksaan di pelabuhan tersebut.
Baca Juga: Korps Marinir TNI AL dan Korps Marinir AS Lanjut Latihan Tembak Reaksi di Puslatpur Sukabumi
Di tengah pemeriksaan, terlihat seorang pria tidak dikenal yang berperilaku mencurigakan dengan membawa sebuah tas ransel. Setelah pemeriksaan, ditemukan tiga bungkus plastik bening berukuran sedang berisi kristal putih yang diduga sabu-sabu.
Usai pendalaman, pria tersebut diidentifikasi sebagai terduga kurir dengan inisial WP (25) berasal dari Tarakan Barat, Kalimantan Utara.
WP mengaku diperintah oleh rekannya yang berinisial AD yang berdomisili di Malaysia untuk berangkat dari Tawau, Malaysia, menuju Sebatik sambil membawa tas yang berisikan sabu-sabu dengan imbalan 500 ringgit Malaysia (RM) atau sekitar Rp1,7 juta.
Baca Juga: Korps Marinir TNI AL dan USMC Adakan Latihan Infiltrasi Seberangi Sungai di Sukabumi, Jawa Barat
Dari hasil penangkapan ini, ditemukan sejumlah barang bukti meliputi tiga bungkus plastik bening ukuran sedang berisi sabu-sabu dengan berat 142 gram, tas ransel berwarna cokelat, tas selempang kecil, KTP, ponsel, dan uang sejumlah Rp505 ribu dan 17 RM.
Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menyampaikan bahwa Prajurit Jalasena Samudra harus siap siaga dalam menjaga kedaulatan laut Nusantara, seperti halnya penggagalan narkoba yang dapat merusak generasi penerus bangsa. ***