KTT G20 di Bali Menandai Transisi Indonesia dari Kendaraan BBM Menuju Kendaraan Listrik
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 31 Agustus 2022 18:56 WIB
ORBITINDONESIA - Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di Bali pada 15–16 November 2022 menjadi momentum transisi Indonesia dari kendaraan berbasis Bahan Bakar Minyak (BBM) menuju kendaraan listrik (EV).
Pasalnya, seluruh pergerakan delegasi KTT G20 selama di Nusa Dua dan daerah-daerah yang menjadi tujuan kunjungan para pejabat asing itu bakal menggunakan kendaraan listrik. Itu ditegaskan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.
Luhut ikut rapat koordinasi KTT G20 di Nusa Dua, Badung, Bali, sebagaimana disiarkan PLN, Rabu, 31 Agustus 2022. Ia pun berharap, langkah itu menjadi momen launching komitmen Indonesia mempercepat transisi energi sehingga dapat membantu menekan impor energi.
Baca Juga: Sebabkan Kecelakaan Maut di Bekasi, Polisi Sebut Sopir Truk Human Error
"Harapannya sudah 80 persen pakai kendaraan listrik pada 2030, sehingga impor energi berkurang, jadi ekonomi kita semakin baik," kata Luhut.
Dalam kegiatan terpisah, saat mendampingi Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, Luhut juga menyampaikan, ke depan APBN bakal diarahkan untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik.
Tujuannya, pemerintah berkeinginan memperbaiki kualitas udara di Indonesia, khususnya di Jakarta.
"Perintah Presiden (Joko Widodo) di rapat kita sudah mulai konversi motor dan mobil listrik terus mulai tahun ini sampai 2030. Kami berharap 2030 Indonesia akan sangat-sangat berkurang menggunakan motor dan mobil listrik," kata Menko Marves RI.
Baca Juga: FIFA Minta PSSI Benahi Rumput Stadion yang Akan Digunakan untuk Piala Dunia U20 2023
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyampaikan, pihaknya berkomitmen menyediakan listrik dari sumber-sumber yang lebih ramah lingkungan, khususnya pada saat penyelenggaraan KTT G20.
"Kami berkomitmen menghadirkan listrik yang lebih ramah lingkungan, agar masyarakat Bali dan juga dunia dapat menyaksikan secara langsung transisi energi Indonesia menuju era energi hijau," kata Darmawan.
Ia menjelaskan, untuk KTT G20, pasokan listrik selama acara dan kendaraan listrik delegasi di antaranya bersumber dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap berkapasitas 869,75 kilowattpeak (kWp).
Tidak hanya itu, PLN juga membangun PLTS Hybrid di Nusa Penida, Klungkung, Bali, yang kapasitasnya mencapai 1,84 MWh, kemudian PLTS Apung di kawasan Waduk Muara Pemangon berkapasitas 1,28 MWp.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Tingkat Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi di Indonesia Masih Lebih Baik dari AS
Total ada 616 kendaraan listrik yang dipersiapkan untuk kegiatan KTT G20 di Nusa Dua. Dari jumlah itu, 493 mobil untuk para delegasi, sementara 123 kendaraan listrik untuk pengamanan dan operasional.
Tidak hanya itu, 290 unit motor listrik bakal digunakan oleh polisi patroli dan pengawalan (patwal) selama KTT G20.
“Kami sudah menyiapkan infrastruktur SPKLU, yakni 70 unit SPKLU ultra fast charging, yang mana 66 unitnya terpasang, dan 4 unit cadangan, kemudian 200 unit home charging, dan 21 unit SPKLU fast charging yang tersebar di seluruh Bali,” kata Darmawan.***