Lenovo Perkenalkan LISSA, Solusi AI Berkelanjutan Dalam Teknologi Informasi, Termasuk Kurangi Jejak Karbon
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Senin, 06 Mei 2024 00:20 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Lenovo membuka Mei 2024 dengan mengenalkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) bernama LISSA, sebagai solusi mendukung komitmen berkelanjutan dalam pemanfaatan teknologi informasi (TI), termasuk mengurangi jejak karbon.
Nama LISSA merupakan singkatan dari Lenovo Intelligent Sustainability Solutions Advisor, memberikan wawasan kepada pengguna produknya memahami langkah keberlanjutan dalam menggunakan sebuah solusi TI.
Pengguna LISSA diajak memahami perkiraan dampak emisi yang dapat terjadi dalam siklus hidup sebuah TI dan pengguna produk diajak menerapkan solusi yang dapat mengurangi dampak tersebut.
Baca Juga: Topik Terkini di Dunia Jurnalistik: Pers dan Artificial Intelligence atau AI, Seteru atau Sekutu?
"LISSA mempersenjatai pelanggan dengan data dan rekomendasi bertenaga AI untuk memandu keputusan pembelian TI mereka. Dengan mengedepankan atribut-atribut keberlanjutan, kami memungkinkan pelanggan untuk membuka potensi peluang pengurangan emisi dan menerapkan solusi TI yang membantu mendorong tujuan-tujuan sustainability," kata Direktur Eksekutif Global Sustainability Services Lenovo, Claudia Contreras dalam keterangannya, Minggu, 5 Mei 2024.
Sebagai AI generatif, LISSA menawarkan visibilitas ke dalam perkiraan emisi karbon yang terkait dengan berbagai solusi keberlanjutan Lenovo seperti TruScale Device as a Service (DaaS), pemulihan aset, efisiensi pengemasan, opsi pengiriman rendah karbon, perpanjangan siklus hidup, perbaikan bersertifikasi, dan banyak lagi.
LISSA membantu penggunanya mensimulasikan berbagai jalur solusi dan mengidentifikasi potensi peluang pengurangan emisi untuk mendukung tujuan dekarbonisasi perangkat TI di tempat kerja digital.
Baca Juga: 4 Kutipan Ikonik Pilpres 2024 dalam Lukisan Artificial Intelligence Karya Denny JA
Dalam survei yang dilakukan oleh Boston Consulting Group (BCG) pada 2022, didapati hasil bahwa sebanyak 87 persen eksekutif memandang bahwa AI berpotensi untuk mengatasi masalah iklim, membuka wawasan yang dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca (GHG) global, dan membuka jalur baru untuk aksi iklim.
Berkaca dari survei tersebut dan survei serupa lainnya, Lenovo berupaya mewujudkan potensi AI generatif sebagai solusi mendukung keberlanjutan dalam bisnisnya.
Melalui LISSA, Lenovo juga berupaya memberdayakan pelanggan untuk membuat pilihan TI yang lebih berkelanjutan yang didukung oleh data dan membantu mendorong hasil yang terukur.
Baca Juga: Schneider Electric Gandeng NVIDIA Kembangkan Desain Pusat Data Berbasis Artificial Intelligence
"Lenovo bertujuan untuk membantu pelanggan membuat kemajuan nyata dengan wawasan sustainability berbasis data. Rekomendasi yang didukung AI dan kecerdasan data akan membantu merencanakan dan mengoptimalkan investasi TI dengan mempertimbangkan sustainability," kata Claudia.
Lebih lanjut, ia menegaskan komitmennya, "Lenovo dapat membantu organisasi dengan berbagai ukuran untuk membandingkan berbagai solusi TI secara real-time, merancang solusi TI menyeluruh yang sesuai dengan anggaran, komputasi, dan membantu mendukung tujuan-tujuan sustainability." ***