ORBITINDONESIA.COM - Badan amal World Central Kitchen (WCK) akan kembali beroperasi di Jalur Gaza, setelah tujuh pekerja bantuannya terbunuh dalam serangan Israel awal April 2024.

“Situasi kemanusiaan di Gaza masih mengerikan. Kami mulai kembali beroperasi dengan energi, martabat, dan fokus yang sama untuk memberi makan sebanyak mungkin orang,” kata kepala eksekutif World Central Kitchen, Erin Gore, lewat pernyataan, Ahad, 28 April 2024.

World Central Kitchen akan terus mengirim makanan sebanyak mungkin ke Gaza, termasuk Gaza utara, melalui jalur darat, laut, dan udara, demikian menurut Gore.

Baca Juga: China Kecam Pihak yang Sengaja Halangi Dewan Keamanan PBB Ciptakan Gencatan Senjata di Gaza, Palestina

“Kami memiliki 276 truk yang berisi setara dengan hampir 8 juta makanan, yang siap didatangkan melalui penyeberangan Rafah. Kami juga akan mengirimkan truk dari Yordania. Kami sedang menjajaki koridor maritim dan memanfaatkan Pelabuhan Ashdod.

“Selain 68 dapur umum, kami sedang mendirikan dapur dengan produksi tinggi ketiga di Mawasi (dua lainnya masing-masing di Rafah dan Deir al-Balah),” kata Gore.

Serangan Israel menewaskan tujuh pekerja bantuan, yakni tiga warga negara Inggris, satu warga negara Australia, satu warga negara Polandia, satu berkewarganegaraan ganda AS-Kanada, juga satu warga Palestina pada 1 April 2024.

Baca Juga: Menkeu Israel Desak Badan Intelijen Mossad Serang Pemimpin Hamas dan Hancurkan Jalur Gaza Sepenuhnya

Kematian mereka lantas menuai kecaman keras di seluruh dunia dan seruan pertanggungjawaban. Banyak orang, termasuk pendiri WCK Jose Andres, menolak klaim Israel bahwa serangan tersebut adalah sebuah “kesalahan” dan sebuah kasus “salah identifikasi.”

Sebelum menghentikan operasinya, Gore mengatakan WCK sudah mendistribusikan lebih dari 43 juta makanan di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Israel telah melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza, menyusul serangan 7 Oktober yang dilakukan kelompok perlawanan Palestina, Hamas. Serangan Hamas itu disebut menewaskan hampir 1.200 orang.

Baca Juga: Prabowo Subianto: Barat Terapkan Standar Ganda Antara Ukraina dan Gaza

Akibat gempuran Israel, sudah lebih dari 34.400 warga Palestina terbunuh dan ribuan orang lainnya terluka di tengah kehancuran massal dan krisis kebutuhan pokok.

Sebagian besar wilayah Gaza hancur hingga memaksa 85 persen penduduknya mengungsi di tengah pemutusan akses makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Israel dituding telah melakukan genosida dalam sebuah kasus yang diajukan di Mahkamah Internasional (ICJ).

Baca Juga: Parlemen Arab Menyerukan Investigasi Internasional Atas Kejahatan Israel Terhadap Warga Sipil di Gaza

Keputusan sementara ICJ pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan aksi genosida dan mengambil langkah untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan bisa sampai kepada warga sipil di Gaza. ***