Dokter Yenny Sinambela: Adiksi Gawai Bisa Sebabkan Obesitas, Tidak Konsentrasi dan Mudah Lupa
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Senin, 29 April 2024 01:26 WIB
Sementara itu, dokter spesialis kesehatan jiwa dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan Jakarta, Zulvia Oktanida Syarif mengatakan, ciri-ciri orang dengan gangguan jiwa yang membutuhkan pertolongan medis. Ciri-ciri gangguan jiwa itu diistilahkan dengan 3P.
P pertama adalah gangguan pikiran. Ketika seseorang terlihat memiliki gangguan pikiran yang sama secara terus-menerus, bahkan membuat orang itu menjadi sulit tidur, maka sebaiknya orang terdekat memeriksakan orang itu ke dokter atau psikolog.
P kedua adalah gangguan perasaan. Seseorang yang terus merasa sedih, atau cemas, atau marah secara berkelanjutan, sebaiknya diberi pertolongan dengan membawanya untuk ditangani oleh dokter atau psikolog.
Baca Juga: Ponsel Samsung Galaxy A25 5G Dilengkapi Kecerdasan Buatan untuk Estetika Foto
P ketiga adalah gangguan perilaku. Gangguan itu membuat seseorang terasa berbeda kepribadian dari sebelumnya. Misalnya orang tersebut menarik diri dari pergaulan, terlihat mudah tersinggung bahkan bisa menangis terus-terusan. Orang terdekat dianjurkan untuk mencari bantuan dokter atau psikolog.
"Ketika melihat ada 3P ini, itu adalah peringatan untuk kita mencari bantuan profesional. Bisa ke psikolog ataupun ke psikiater (dokter spesialis kesehatan jiwa)," kata Zulvia.
Jakarta masuk ke dalam daftar 10 kota dengan tingkat stres tertinggi di dunia, berdasarkan laporan The Least and Most Stressful Cities Index tahun 2021.
Baca Juga: Sukses di Pasar Jepang, Sharp Pasarkan Ponsel Pintar AQUOS sense8 untuk Kelas Menengah di Indonesia
Riset global yang lain dalam Health Service Monitoring 2023 yang menyurvei pandangan 23.274 responden dewasa yang tersebar di 31 negara pada periode 21 Juli-4 Agustus 2023 menyatakan bahwa kesehatan mental menjadi masalah kesehatan yang paling mengkhawatirkan, di atas kanker.
Oleh sebab itu, Dinkes DKI Jakarta menyelenggarakan Jakarta Berjaga (Berjaga akronim dari Bergerak, Bekerja, Berolahraga dan Bahagia), di mana salah satu poin acaranya ialah seminar edukasi kepada masyarakat mengenai cara mencapai bahagia.
Dalam Jakarta Berjaga, Dinkes DKI Jakarta menghadirkan dokter spesialis jiwa dari RSUD Tarakan Jakarta, Zulvia Oktanida Syarif, dan dokter spesialis jiwa Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit Jakarta, Yenny Sinambela, untuk memberikan materi edukasi bertajuk "Bahagia Tanpa Syarat".
Baca Juga: POCO X6 Pro 5G, Ponsel Pintar Pertama Pengusung MediaTek Dimensity 8300 Ultra
Dalam kesempatan itu, Yenny menganjurkan untuk mengurangi adiksi atau ketergantungan terhadap penggunaan gawai, dengan aktivitas fisik seperti olah raga rileksasi seperti berjalan kaki dan yoga, serta bersosialisasi untuk membuat hormon bahagia atau hormon endorfin menjadikan tubuh merasa nyaman.