Menghidupkan Amalan NU di Tengah-tengah Kelompok Wahabi Salafi
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 01 September 2022 08:10 WIB
Baca Juga: Bagi Pendukung Jokowi Militan, Nama Anies dan Puan Tidak Masuk Daftar Penerus Jokowi 2024
Berusaha disertai doa, penulis menitipkan jamaah pengajian Yasin Tahlil kepada salah satu pengurus PWNU Jawa Tengah, KH. Dr. Iman Fadhilah beserta bu Nyai Rotiyal Umroh.
Alhamdulillah niat baik untuk bergabung di rumahnya pak Iman disambut dengan baik. Jamaah bisa kegiatan ke-Nu-an dan kegiatan keislaman lainnya di rumahnya pak Iman, yaitu rumah pergerakan.
Karena jamaahnya cukup banyak, rumah pergerakan tidak mampu menampung para jamaahnya melakukan sholat di rumah tersebut.
Akhirnya tanah kosong di depan rumah pergerakan didirikan aula dengan nama Aula Al-Fadhilah. Nama ini diambil dari nama Dekan Fakultas Agama Islam Unwahas Semarang, yaitu KH. Dr. Iman Fadhilah, M.Si.
Baca Juga: David Sedaris Berdamai dengan Tragedi
Untuk membangun Aula Al-Fadhilah dibutuhkan dana yang tidak sedikit dengan waktu pembangunan selama enam bulan lebih. Akhirnya Aula tersebut jadi untuk lantai satunya.
Di lantai satu inilah kami semua jamaah pengajian Yasin dan Tahlil bisa beraktiftas di aula tersebut.
Mulai dari sholat fardhu berjamaah, kajian fikih, kajian kitab karangan ulama-ulama NU, seperti Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani.
Acara rutin lainnya adalah tahlilan, yasinan, baca tulis Al-quran, pengajian Jumat malam Sabtu legi yang dilaksanakan satu bulan sekali. Setiap sore ada TPQ atau Taman Pendidikan Al-Quran.