Analisis: Israel Sengaja Menyerang dan Mengambil Risiko Konfrontasi Besar dengan Iran, Mengapa?
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Sabtu, 13 April 2024 05:59 WIB
Terlepas dari tindakan-tindakan tersebut, AS tetap menyatakan bahwa resolusi DK PBB tidak mengikat dan masih menyediakan senjata untuk upaya perang Israel, sehingga secara efektif membuat pernyataan atau sikap abstain AS di PBB menjadi bahan perdebatan.
Sekalipun dukungan AS mungkin lebih lemah dibandingkan masa lalu, jelas bahwa Washington secara nominal masih berpihak pada negara Yahudi tersebut – setidaknya untuk saat ini. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa risiko yang dihadapi Israel sangat besar.
Dan yang terakhir, faktor yang tidak dapat disangkal adalah bahwa kelangsungan hidup pemerintahan Israel saat ini adalah kekuatan pendorong utama di balik serangan ini.
Baca Juga: Menlu RI Retno Marsudi Kecam Serangan Israel Terhadap Fasilitas Diplomatik Iran di Damaskus Suriah
Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer, pejabat Yahudi terpilih paling senior di Washington, pada 14 Maret 2024 menyebut Perdana Menteri Netanyahu secara pribadi dalam pidatonya di hadapan Senat.
Dia menuduh Netanyahu “membiarkan kelangsungan politiknya lebih diutamakan daripada kepentingan terbaik Israel.”
Senator tersebut menyerukan pemilu baru, dan menambahkan bahwa Israel “tidak dapat berharap untuk berhasil sebagai negara paria yang ditentang oleh seluruh dunia.” ***
Baca Juga: Kedubes Iran di Jakarta Kecam Serangan Israel Terhadap Konsulat Iran di Damaskus Suriah