Jimly Asshiddiqie Ajak Manfaatkan Momen Lebaran untuk Rekonsiliasi Setelah Beda Pilihan di Pilpres 2024
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Rabu, 10 April 2024 09:35 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie mengajak segenap Muslim di Tanah Air untuk memanfaatkan momentum Idul Fitri 1445 Hijriah, dengan melakukan rekonsiliasi setelah memiliki perbedaan pilihan di Pilpres 2024.
"Saya mengajak semua para pihak untuk memanfaatkan momentum Idul Fitri hari ini momentum untuk rekonsiliasi," kata Jimly Asshiddiqie saat ditemui wartawan, usai melaksanakan sholat Idul Fitri 1445 Hijriah di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta, Rabu pagi, 10 April 2024.
Jimly Asshiddiqie mengajak masyarakat, khususnya umat Islam, untuk berhenti menyebarkan narasi kebencian dan permusuhan di ruang publik serta media-media sosial, seperti Twitter dan TikTok.
Baca Juga: Jimly Asshiddiqie: Batasan Umur Bukan Diskriminasi
Jimly pun mengajak segenap bangsa Indonesia saling memaafkan di tengah perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah ini.
Sebelumnya, Jimly mengikuti Shalat Idul Fitri di Masjid Agung Al-Azhar. Selain dia, tampak pula hadir Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) periode 2004–2009 Adhyaksa Dault.
Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan 1 Syawal 1445 Hijriah atau Idul Fitri 2024 Masehi jatuh pada Rabu setelah diputuskan melalui sidang isbat yang digelar di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Selasa, 9 April 2024 malam.
"Berdasarkan hisab posisi hilal wilayah Indonesia yang sudah masuk kriteria MABIMS, serta adanya laporan hilal yang terlihat, disepakati bahwa 1 Syawal tahun 1445 Hijriah jatuh pada Hari Rabu, 10 April 2024 Masehi," ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam konferensi pers penetapan sidang Isbat.
Dengan penetapan ini maka dipastikan 1 Syawal 1445 Hijriah antara keputusan pemerintah, termasuk Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah jatuh pada hari yang sama.
Sidang isbat tersebut diikuti sejumlah perwakilan organisasi keagamaan, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), ahli astronomi, perwakilan negara sahabat, dan tamu undangan lainnya. ***