DECEMBER 9, 2022
Internasional

Mengerikan, Bencana Kelaparan Warga Palestina Jadi Senjata Senyap Israel di Jalur Gaza

image
Arsip foto - Anak-anak duduk di belakang truk saat warga Palestina berangkat dari bagian utara Gaza untuk meninggalkan Jalur Gaza bagian tengah dan selatan pada 10 November 2023. ANTARA/Anadolu/pri.

Belum lagi, rekonstruksi agar Gaza dapat dihuni kembali akan membutuhkan upaya yang besar dan waktu yang lama.

"Anak dalam kandungan atau anak kecil yang terpapar secara fisik akan tumbuh tanpa kemampuan fisik yang utuh. Mereka akan menjadi lebih pendek, tidak akan mempunyai kemampuan mental, mereka tidak akan berkembang sepenuhnya.

"Jadi akan ada dampaknya pada generasi berikutnya, bahkan mungkin dua generasi," kata De Waal.

Baca Juga: Uni Eropa Kecam Pembatasan oleh Israel Bagi Masuknya Bantuan Kemanusiaan ke Gaza, Palestina

Contohnya, ada penelitian yang dilakukan terhadap penyintas bencana kelaparan musim dingin di Belanda pada 1944 dan 1945 yang menunjukkan betapa anak-anak yang masih sangat kecil saat ini lebih pendek dibandingkan kakak dan adiknya.

"Mereka tidak memiliki kualitas pendidikan yang sama," kata De Waal.

Trauma psikologis juga tentunya akan terus berlanjut dari generasi ke generasi, tambahnya.

Baca Juga: Sedikitnya 15 Anak di RS Kamal Adwan Gaza Meninggal Akibat Dehidrasi, Malnutrisi, Enam Anak Lain Kritis

"Itu karena, kekerasan yang terjadi jelas sangat traumatis, namun kelaparan juga merupakan hal psikologis yang sangat traumatis," kata De Waal. ***


 

Halaman:
1
2
3
4
Sumber: Antara

Berita Terkait