ORBITINDONESIA.COM - Kim Jong Un memimpin latihan militer yang melibatkan tentara penerjun payung dan berseru Korea Utara persiapan penuh untuk perang.

Demikian media pemerintah Korea Utara Sabtu, 16 Maret 2024.

Latihan yang diperagakan Korea Utara ini sebagai balasan atas latihan militer bersama Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Rusia dan Korea Utara Semakin Akrab, Presiden Vladimir Putin akan Bertemu Menlu Choe Son Hui

Latihan unit militer lintas udara yang diadakan pada Jumat bertujuan memeriksa kesiapan pasukan terjun payung untuk dimobilisasi dalam setiap rencana operasi militer saat “keadaan darurat di masa perang,” menurut Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).

Kim menekankan bahwa "tugas utama" Tentara Rakyat Korea (KPA) adalah persiapan penuh untuk perang.

"Dia menggarisbawahi perlunya setiap personel militer untuk dengan tegas mempersenjatai diri mereka dengan tekad melawan musuh dan pandangan menyeluruh mengenai perang bahwa mereka harus mengubah sejarah tanpa gagal jika perang pecah,” kata KCNA.

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Waspadai Potensi Provokasi Korea Utara Jelang Pemilu April

Kamis, Korea Selatan dan Amerika Serikat menyelesaikan latihan Freedom Shield tahunan setelah 11 hari untuk memperkuat pertahanan melawan ancaman nuklir dan peluru kendali Korea Utara.

Sebagai balasan, Kim langsung memimpin latihan militer, termasuk latihan tembak artileri dan latihan yang melibatkan unit tank.

Kim Jong Un telah mendefinisikan hubungan antar-Korea sebagai hubungan antara "dua negara yang saling bermusuhan" dan berjanji untuk mengendalikan wilayah Korea Selatan jika terjadi perang. ***