Pemerintah Inggris Janjikan Dana Rp2,32 Triliun untuk Lindungi Komunitas Muslim dari Serangan Kebencian
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Selasa, 12 Maret 2024 12:12 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Pemerintah Inggris pada Senin, 11 Maret 2024, mengumumkan dana lebih dari 117 juta poundsterling (sekitar Rp2,32 triliun) untuk melindungi masjid, sekolah dan pusat komunitas Muslim di Inggris dari serangan kebencian selama empat tahun ke depan.
Langkah untuk komunitas Muslim tersebut menyusul janji Perdana Menteri Rishi Sunak pada akhir Februari, untuk menyediakan dana lebih dari 70 juta poundsterling (sekitar Rp1,39 triliun) untuk melindungi sekolah-sekolah Yahudi, sinagoge, dan fasilitas lain yang digunakan oleh komunitas Yahudi di Inggris.
Pemerintah mengatakan, dana tersebut dialokasikan untuk mencerminkan jumlah situs komunitas yang digunakan oleh masing-masing agama, di mana warga Muslim Inggris jumlahnya 14 kali lebih banyak di antara penduduk Inggris dan Wales dibandingkan dengan warga Yahudi Inggris.
Baca Juga: Konflik Israel-Palestina Meningkatkan Islamofobia dan Kebencian Anti-Muslim di Eropa
Sunak dan partai Konservatif yang berkuasa mendapat kecaman keras karena dianggap telah memungkinkan Islamofobia meningkat di Inggris.
Insiden Islamofobia meningkat lebih dari tiga kali lipat sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, menurut Tell MAMA, sebuah organisasi yang memantau sentimen dan pelecehan anti-Muslim di Inggris.
Saat berbicara tentang paket pendanaan baru tersebut, Menteri Dalam Negeri James Cleverly mengatakan: "Kebencian Anti-Muslim sama sekali tidak memiliki tempat di dalam masyarakat kita."
Baca Juga: Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak Ingin Kembangkan Kemitraan Strategis Bersama Prabowo Subianto
"Kami tidak akan membiarkan peristiwa di Timur Tengah digunakan sebagai alasan untuk membenarkan pelecehan terhadap warga Muslim Inggris."
Tell MAMA mengatakan peningkatan serangan anti-Muslim disebabkan oleh berbagai pernyataan sayap kanan dalam lima bulan terakhir, terutama setelah serangan dari mantan Menteri Dalam Negeri Suella Braverman terhadap pengunjuk rasa pro-Palestina yang menuntut gencatan senjata di Gaza.
Dia menggambarkannya sebagai "demonstrasi kebencian" anti-Semit.
Baca Juga: Surat Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak atas Terpilihnya Presiden RI ke 8 Prabowo Subianto
Antisemitisme adalah permusuhan, prasangka, atau diskriminasi terhadap orang Yahudi. Sentimen ini merupakan salah satu bentuk rasisme, dan orang yang memendamnya disebut antisemit. ***