Lebih dari 280 Siswa SD dan Gurunya Diculik Kelompok Bersenjata di Barat Laut Nigeria
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Sabtu, 09 Maret 2024 08:07 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Lebih dari 280 siswa sekolah dasar dan guru mereka telah diculik oleh kelompok bersenjata di barat laut Nigeria.
Pihak berwenang setempat di Nigeria mengkonfirmasi serangan dan penculikan itu kepada Anadolu pada Jumat, 8 Maret 2024.
Para penyerang, dikenal secara lokal sebagai bandit, menyerbu Sekolah Dasar Otoritas Pendidikan Lokal di Kuriga, sebuah kota di wilayah pemerintahan daerah Chikun, Kamis, 7 Maret 2024. Demikian kata Juru Bicara Komando Kepolisian Nigeria di Negara Bagian Kaduna, Mansir Hassan.
Baca Juga: Sedikitnya 76 Tewas Dalam Serangan Pria Bersenjata di Nigeria
Hassan mengatakan, tim taktis telah dikerahkan untuk mengejar para penjahat dan menyelamatkan para korban.
Pejabat sekolah Muhammad Abdullahi menjelaskan bahwa beberapa staf, termasuk kepala sekolah, juga telah diculik.
Dia mengungkapkan, 187 anak hilang di GSS Kuriga, sementara 25 dari 125 anak hilang di sekolah dasar telah kembali.
Baca Juga: Imigrasi Jakarta Utara Periksa 2 WNA Asal Nigeria, Qriz Pratama: Mendata Orang Asing
Menurut Abdullahi, penghitungan menunjukkan bahwa sekitar 280 anak diculik, meski penghitungan masih berlangsung.
Para penyerang masuk ke sekolah tersebut dan mulai menembak tanpa pandang bulu, katanya.
Saksi mata Abdulwasiu Hameed mengatakan bahwa bandit membawa anak sekolah dan staf yang diculik ke semak-semak sambil melepaskan tembakan sporadis untuk menjaga jarak dari pasukan keamanan.
Baca Juga: Akibat Tingginya Harga Pangan dan Tingkat Inflasi, Protes Merebak di Kota-kota Nigeria
Saat mengunjungi sekolah tersebut pada Kamis, 7 Maret 2024, Gubernur Kaduna, Uba Sani, mengatakan bahwa jumlah pasti korban penculikan tidak jelas tetapi berjanji akan menjamin pembebasan mereka.
Para orang tua dan warga menyalahkan, penculikan tersebut karena kurangnya keamanan di daerah tersebut.
Penculikan dan penculikan massal sering terjadi di Nigeria di mana warga dan pasukan keamanan menghadapi ancaman teroris Boko Haram dan kelompok kriminal lainnya. ***