DECEMBER 9, 2022
Olahraga

Juara Piala Afrika 2023, Pantai Gading Mengubah Tragedi Menjadi Happy

image
Pemain Pantai Gading Max-Alain Gradel mengankat trofi Piala Afrika di podium juara setelah Pantai Gading menjuarai Piala Afrika 2022 usai menaklukkan Nigeria 2-1 dalam final di Alassane Ouattara Olympic Stadium di Ebimpe, Abidjan, pada 11 Februari 2024. (AFP/FRANCK FIFE)

Mereka pun berubah kompak yang membuat keterampilan mereka kian bersinar dan mematikan, untuk menyingkirkan juara bertahan Senegal pada 16 besar, Mali dalam perempat final, Kongo pada babak semifinal, dan akhirnya menuntaskan balas kepada Nigeria dalam partai puncak.

Faktor Sebastien Haller

Kepercayaan diri, optimisme dan energi bangkit menjadi modal terbesar Pantai gading.

Baca Juga: Piala Afrika 2024: Lamine Camara Sukses Bawa Senegal Menangi Laga Perdana

Namun demikian, ada modal-modal lain yang membuat mereka menanjak dari pertandingan ke pertandingan setelah dibantai Guinea Ekuatorial.

Salah satu modal penting itu adalah pulih totalnya winger Brighton & Hove Albion Simon Adingra, dan striker Borussia Dortmund, Sebastien Haller.

Dua punggawa tim ini kerap merajalela di jantung pertahanan lawan sehingga tim paling ofensif pun tertahan untuk tak terus menekan, karena harus melawan teror tak henti dari duet pemain depan Pantai Gading itu.

Baca Juga: Simak Jadwal Laga Kamis: Piala Asia 2023, Piala Afrika 2024, dan Kiprah Indonesia di India Open

Gol penentu Pantai Gading menjadi juara Piala Afrika 2023 pun merupakan racikan dan kreasi kedua pemain.

Adingra menusuk dari sisi kanan pertahanan Nigeria untuk mengirimkan umpan tarik di depan mulut gawang Si Elang Super, yang disambut Haller dengan sontekan kaki kanan di bawah kawalan ketat bek tengah Nigeria William Troost-Ekong.

Peran Franck Kassie memang besar dalam menjaga asa Pantai Gading ketika gelandang ini membalaskan gol Troost-Ekong yang juga dari set-piece, sehingga kedudukan sama kuat 1-1.

Baca Juga: Piala Afrika 2023: Nigeria dan Republik Demokratik Kongo Berhasil Melaju ke Semifinal

Tetapi, adalah Haller yang membuat semuanya berubah. Dia menjadi ancaman konstan bagi lini pertahanan Nigeria seperti dia lakukan kala melawan Republik Demokratik Kongo dalam semifinal.

Halaman:
1
2
3
4
5
Sumber: Antara

Berita Terkait