Habibah S. Muhiddin: Klinik Mata di Makassar untuk Tekan Angka Kebutaan Akibat Katarak
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Minggu, 04 Februari 2024 03:14 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Keberadaan klinik mata di Makassar menjadi upaya menekan angka kebutaan, sekaligus meningkatkan angka bedah katarak di Makassar, kata Dokter Habibah S. Muhiddin di Jakarta, Sabtu, 3 Februari 2024.
Hsabibah S. Muhiddin adalah dokter spesialis mata, konsultan vitroretina katarak di RS Mata JEC Orbita, Makassar. Habibah menamatkan studi di Universitas Hasanuddin Makassar.
Habibah S. Muhiddin menjelaskan, saat ini persentase pembedahan katarak di Makassar mencapai angka 3.200 pembedahan per satu juta penduduk.
Baca Juga: Dokter Fitria Agustina Peringatkan Penyakit Kulit yang Berpotensi Timbul Saat Musim Hujan
Angka ini melewati target dari World Health Organization (WHO) dalam Vision 2020, yang menargetkan 3.000 bedah katarak per satu juta penduduk.
"Tapi bedah katarak itu hanya mencegah orang tidak buta. Tetapi dunia berkembang, orang tidak hanya sekadar melihat tapi mau betul-betul optimal," tuturnya.
"Makanya tahun lalu Indonesia harus mencapai sebanyak 9.000 (pembedahan) dari katarak dari satu juta penduduk," kata Habibah, dalam konferensi pers pembukaan RS Mata JEC Orbita Makassar, yang diikuti secara daring.
Baca Juga: Dokter Pringgodigdo Nugroho Rekomendasikan Takaran Konsumsi Air yang Tepat Berdasarkan Usia
Ia pun mengatakan, jika melihat target yang ditetapkan pemerintah Indonesia, Makassar masih terbilang jauh dari target yang diharapkan.
Maka dengan dibukanya klinik mata bertaraf internasional di Makassar, diharapkan dapat membantu meningkatkan angka pembedahan katarak khususnya di Makassar.
Lebih luas lagi, anggota Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Sulawesi Selatan ini pada tahun 2015 membuat survei dengan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) untuk usia 50 tahun ke atas. Ia mendapatkan data angka yang cukup tinggi, yaitu 2,6 persen.
Baca Juga: Dokter Rina La Distia Nora: Gejala Peradangan Mata Mungkin Indikasikan Penyakit Autoimun
Sementara di negara maju, umumnya angka kebutaan di angka 0,5 persen, dan jika di atas 1 persen sudah menjadi masalah sosial karena orang buta tidak hanya menjadi beban untuk diri sendiri namun juga orang lain.
Angka yang tinggi tersebut, kata Habibah, karena dulu masih banyak orang dengan katarak tidak segera di operasi dan menunggu sampai buta, hingga tidak bisa melakukan aktivitasnya sehari-hari.
"Karena konsepnya dulu mencegah orang buta sekadar dia bisa jalan itu cukup. Tapi terjadi evolusi di pengembangan operasi dan sebagainya. Kita bukan lagi hanya sekadar mencegah buta tapi meningkatkan kualitas hidup," kata Habibah.
Baca Juga: Dokter Radhian Amandito: Mengonsumsi Susu Segar Bisa Cegah Anak Berisiko Stunting
Selain katarak, masalah mata lainnya datang dari penyakit seperti diabetes yang menjadi penyebab angka kebutaan pada usia kerja 30-60 tahun.
Dengan hadirnya RS Mata JEC Orbita di Makassar masyarakat bisa melakukan skrining awal, terapi sampai operasi yang dilakukan dengan alat canggih, sehingga dapat menurunkan angka kebutaan dan meningkatkan optimalisasi penglihatan demi kesejahteraan hidup masyarakat Makassar dan Indonesia Timur pada umumnya. ***