Survei Terkini Point Indonesia: Elektabilitas Prabowo-Gibran Sudah Menembus 52,9 persen
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Kamis, 01 Februari 2024 02:43 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Lembaga Point Indonesia merilis hasil survei terkini bahwa elektabilitas pasangan calon Prabowo-Gibran menembus angka 52,9 persen.
"Tingkat probabilitas pemilu untuk memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden akan berlangsung sekali putaran tinggi, yakni pasangan calon nomor urut 2 tampil dengan tingkat elektabilitas 52,9 persen," kata CEO Point Indonesia Karel Harto Susetyo, dalam pemaparan daring di Jakarta, Rabu, 31 Januari 2024.
Sementara itu, survei Point Indonesia menunjukkan, untuk pasangan calon nomor urut 01 yakni Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar mendapatkan 22,7 persen.
Kemudian pasangan calon nomor urut tiga Ganjar-Mahfud berada di 19,1 persen. Lantas untuk undecided voters saat riset ini dilakukan adalah 5,3 persen.
Karel menjelaskan, catatan yang perlu diperhatikan oleh pasangan calon nomor urut 3, karena ada migrasi besar-besaran terjadi di simpatisan mereka.
Lantas migrasi dukungan tersebut justru melemahkan mereka dan menambah kekuatan pasangan calon lain.
Baca Juga: Survei LSI Denny JA: 66,5 Persen Pemilih di Dapil Jawa Barat 7 Bisa Dipengaruhi Politik Uang
"Pasangan Anies-Muhaimin menempati posisi kedua, namun bukan karena adanya penambahan dukungan, tetapi lebih kepada migrasi besar-besaran dukungan dari pasangan nomor urut 3 ke nomor urut 1," ungkapnya.
Menurut dia, potensi kemenangan satu putaran untuk Prabowo-Gibran tidak muluk-muluk, sebab masih dalam data risetnya. Mayoritas responden sudah menetapkan bahwa pilihan mereka sudah sangat bulat.
Dia mengungkapkan, 79,9 responden menyatakan sudah mantap untuk menentukan pilihannya dan kecenderungan tidak berubah mengingat waktu pencoblosan masih 15 hari lagi dari saat ini.
Baca Juga: Survei Terbaru Data Riset Analitika: Gerindra Partai Politik dengan Elektabilitas Tertinggi
Sementara yang masih bisa saja berubah sebesar da 18,1 persen. Lalu yang tidak menjawab atau tidak tahu hanya 2 persen.