DECEMBER 9, 2022
Nasional

Jadi Capres Pertama Kunjungi Banda Neira, Ganjar Pranowo Komitmen Perhatikan Pulau Terpencil

image
Ganjar Pranowo disambut baik di Banda Neira (Foto: Istimewa)

ORBITINDONESIA.COM - Ganjar Pranowo melanjutkan safari politiknya di Banda Neira, pulau kecil di Provinsi Maluku yang memiliki keindahan alam sekaligus menyimpan sejarah perjuangan melawan penjajah.

Calon presiden nomor urut 03 ini membuktikan komitmennya dalam memberi perhatian terhadap pulau-pulau kecil di Indonesia. Sebelumnya, Ganjar Pranowo telah berkunjung di Pulau Nias Sumatra Utara dan Pulau Rote Nusa Tenggara Timur.

Kehadiram Ganjar Pranowo selalu mendapat sambutan antusias dari warga. Begitu pula di Banda Neira, Selasa, 30 Januari 2024 pagi.

Baca Juga: Serombongan Orang Berdiri di Tepi Jalan Berteriak Ganjar Presiden ke Arah Iring-iringan Jokowi di Magelang

Selain kalung bunga, Ganjar juga diberi hadiah buku “Tana Banda” berisi esai-esai tentang mitos, sejarah, sosial, budaya Pulau Banda Neira oleh tokoh masyarakat.

Pulau Banda Neira pernah menjadi pusat perdagangan pala dan fuli (bunga pala) dunia, dan satu-satunya pulau penghasil rempah yang bernilai tinggi itu hingga pertengahan abad ke-19. Itulah yang membuat bangsa Eropa kepincut untuk menguasai.

Pulau yang berpenduduk 14.000 jiwa itu juga dijadikan tempat pengasingan pejuang nasional pada masa Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda. Beberapa di antaranya Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, dan Cipto Mangunkusumo. 

Baca Juga: Ini Tema Utama Debat Capres Kelima atau Terakhir yang akan Dibahas Anies, Prabowo, dan Ganjar

Dari ketiga capres, Ganjar adalah capres 2024 yang pertama kali menapakkan kaki untuk napak tilas dan bertemu dengan warga Banda Neira. 

“Iya, Banda Neira ini memang menjadi tempat yang saya impikan untuk didatangi. Alhamdulillah hari ini bisa sampai di sini,” ujar Ganjar.

Menurut Ganjar, potensi yang ada di Banda Neira harus mendapat perhatian, baik alam maupun sejarah dan budaya.

Baca Juga: Hari Ini, Ganjar Blusukan ke Banda Neira, Makassar, Sampai Malang, Mahfud MD Masuk Pesantren di Cirebon

“Potensi pala harus terus dikembangkan karena ini punya catatan bagus. Selain itu, tempat-tempat bersejarah perlu dirawat dan dijaga lebih-lebih bisa dijadikan wisata,” paparnya.

Halaman:
1
2
Sumber: Siaran Pers GP

Berita Terkait