Hasil Riset WDCR 2023: Daya Saing Digital Indonesia Naik ke Posisi 45 Dunia
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Kamis, 25 Januari 2024 13:29 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Kabar baik buat praktisi digital di Indonesia. Hasil riset World Digital Competitiveness Ranking (WDCR) 2023 mencatat daya saing digital Indonesia naik ke posisi 45 dunia.
Riset WDCR dilakukan oleh International Institute for Management Development (IMD) asal Swiss. Riset ini menyebut, daya saing digital Indonesia naik enam peringkat dari posisi 51 dunia pada 2022.
Bahkan dalam lima tahun terakhir, daya saing digital Indonesia terus naik hingga 11 peringkat.
Baca Juga: PT Pegadaian Raih 3 Penghargaan Indonesia Digital Innovation and Achievement Awards 2023
"Pada 2019, Indonesia ada di posisi ke-56 dan kini naik ke posisi 45 dunia. Hal ini menunjukkan keberhasilan perbaikan transformasi digital yang signifikan," kata Direktur IMD World Competitiveness Center, Profesor Arturo Bris dalam keterangan di Jakarta, Kamis, 25 Januari 2024.
"Kami harap laporan ini dapat membantu Indonesia mempercepat strategi digitalisasi dan pembangunan ekonomi berkelanjutan pada 2024," lanjut Arturo Bris.
IMD menilai ada dua faktor utama yang berhasil mendongkrak daya saing digital Indonesia. Pertama, pertumbuhan investasi yang agresif berhasil mendongkrak kesiapan digital Indonesia, terutama dari sektor telekomunikasi, perbankan, dan venture capital.
Kedua, pertumbuhan para entrepreneur teknologi turut menyokong kesiapan teknologi Indonesia di masa depan. Namun terdapat dua faktor yang menghambat peningkatan daya saing digital Indonesia.
Bris mengatakan, hal pertama adalah terkait dengan pendidikan dan pelatihan. Kemudian, kurangnya riset dan pengembangan teknologi.
Lebih lanjut, Indonesia juga perlu meningkatkan hibah untuk paten teknologi terbaru (high-tech) dan meningkatkan angka pekerja dengan keahlian dan pengetahuan teknologi khusus, untuk memperbaiki daya saing digital.
Baca Juga: Gibran Canter: Gibran Rakabuming Raka akan Soroti Pengembangan Ekonomi Digital di Debat Kedua
Sementara terkait pendidikan dan pelatihan, Indonesia perlu menambah total anggaran untuk pendidikan, rasio murid-guru di pendidikan tinggi, angka lulusan sains, jumlah sarjana perempuan, dan prestasi di pendidikan tinggi.