DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

Mayora Termasuk Lima Besar Produsen Pencemar Sampah Plastik di Indonesia

image
Grafik perusahaan terbesar penghasil sampah plastik di Indonesia (Foto" SSP/BRUIN)

“Galon sekali pakai akan menimbulkan masalah baru karena pasti ada sampah di mana-mana, terutama sampah yang dihasilkan dari daerah-daerah yang belum ada layanan pengelolaan sampah” ujar Kholid

Kholid mengatakan, di Indonesia sendiri hanya 35 persen penduduk yang mendapatkan layanan tata kelola sampah dan itu pun kebanyakan menyasar di daerah perkotaan atau metropolis.

Sedangkan daerah-daerah terpencil di luar Jawa apalagi daerah di Indonesia Timur yang 65 persen masyarakatnya belum terlayani tata kelola sampah.

Hal itu mendorong masyarakat cenderung salah dalam mengelola sampahnya, sehingga masyarakat yang membuang sampah di sungai, bahkan dibakar, yang tentu saja akan menimbulkan berbagai polusi.

Hadir dalam konferensi pers antara lain Prof. Dr. H. Suparto Wijoyo, SH, M.Hum, Guru Besar Ilmu Hukum Lingkungan Administrasi Universitas Airlangga, M. Kholid Basyaiban, SH., Koordinator Sensus Sampah Plastik, Amiruddin Muttaqin, M.Si. Personil ESP dan Kolaborator Sensus Sampah Plastik, dan M. Alaika Rahmatullah, S.Si, Founder Environmental Green Society.

Sensus Sampah Plastik ini adalah audit sampah plastik di perairan yang pertama kali dilakukan di jumlah titik terbanyak di Indonesia, yakni di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku Utara, Maluku, dan Papua Barat. 

Penelitian dilakukan.dengan metode yang variatif dan lengkap, sehingga menjadi penelitian sampah yang paling komprehensif di Indonesia. Sensus Sampah Plastik dilakukan di periode Maret 2022 hingga November 2023, dengan melibatkan 270 relawan dari 38 komunitas/kampus.***

Halaman:
1
2
Sumber: Siaran Pers

Berita Terkait