Ekspresi Data Denny JA: Debat Ketiga tidak Berpengaruh Signifikan kepada Elektabilitas Calon Presiden
- Penulis : Krista Riyanto
- Senin, 08 Januari 2024 09:58 WIB
Mengapa antara LSI Denny JA dan CSIS hasilnya mirip? Dua lembaga ini sama sekali tak ada komunikasi mengenai elektabilitas calon presiden, bahkan mengenai apapun.
Hasilnya mirip karena dua lembaga ini melakukan survei di momentum yang sama, dengan metodologi yang SAH, yang sama.
Itulah hasil dari ilmu sosial yang unggul. Jika sama metodologinya, dan sama juga momentumnya, hasilnya pun akan mirip-mirip.
LSI Denny JA juga mempunyai data lain yang penting. Di samping tingkat elektabilitas pasangan calon, LSI Denny JA juga menyoroti variabel lain yang penting, yang membentuk elektabilitas individual.
Ini datanya. Prabowo sudah dikenal lebih dari 95 persen populasi. Ini tingkat pengenalan yang tinggi sekali. Premium.
Sedangkan Anies dan Ganjar tingakt dikenalnya masih di bawah 95 persen.
Tingkat kesukaan publik kepada Prabowo juga di atas 80 persen. Ini juga angka favourability yang sangat tinggi sekali.
Sedangkan Anies dan Ganjar, yang suka kepada mereka di bawah bahkan 75 persen.
Selama saya melakukan survei sejak Pilpres tahun 2004, yang pernah masuk dalam kategori premium ini, dikenal di atas 95 persen disukai di atas 80 persen, baru bisa dicapai oleh dua orang saja.
Yang pertama SBY di tahun 2009. Ketika itu, ia menang Pilpres satu putaran saja. Dan Jokowi tahun 2018, ketika ia menang Pilpres untuk kedua kalinya.