Inilah Kesaksian Elza Peldi Taher tentang Perjalanan Sukses Denny JA yang Berulang Tahun ke-61, 4 Januari 2024
- Penulis : Krista Riyanto
- Jumat, 05 Januari 2024 15:21 WIB
Namanya menjulang tinggi sebagai konsultan politik. Dalam sekejap, Denny pun jadi orang kaya.
Bagi Denny, untuk berbuat kebaikan tak ada pilihan lain kita harus menjadi kaya. Jika kaya, berbuat baik dampaknya akan terasa dibanding tidak kaya.
Hidup akan jauh lebih bebas jika pertama-pertama kita sudah bebas secara finansial, serba cukup bahkan berlebih secara materi. Kita tak perlu lagi bekerja mencari nafkah, karena kita sudah memiliki mesin uang untuk membiayai kehidupan kita sehari-hari.
Dalam berbagai kesempatan Denny mengatakan ingin menjadi seperti “sufi modern” yaitu tokoh yang mendapat pencerahan spiritual tapi juga kaya raya, sehingga ia juga dapat memberikan charity untuk menolong orang lain.
Bagi Denny, intelektual dan pencari kebenaran tak lagi harus hidup sederhana. Bahkan jika bisa, intelektual justru harus kaya raya sejauh kekayaannya dibangun dengan cara yang benar.
Jika intelektual kaya raya, ia dapat membuat perpustakaan, membangun universitas, memberi beasiswa kepada banyak orang, memberangkatkan rombongan untuk naik haji, membangun rumah ibadah, menyumbangkan dana untuk riset, dan membuat keluarganya berkecukupan untuk mengenyam pendidikan setinggi mungkin.
Pensiun dari konsultan politik
Sejak tahun 2014, Denny sering mengatakan dua hal yang menjadi keinginannya. Pertama, kembali ke khittahnya menjadi penulis dan kedua pensiun menjadi konsultan politik. Pensiun dari LSI yang didirikannya.
Selanjutnya, LSI dikelola oleh para professional muda. Ia berencana turun gunung setelah ikut memenangkan Jokowi tahun 2014.
Tapi sampai kini keinginannya untuk pensiun belum jadi kenyataan.