Satrio Damarjati: Krisis Imperialisme
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 25 Agustus 2022 08:03 WIB
Amerika Serikat, memang harus melarikan diri dari Ukraina. Terakhir melarikan diri dilakukan pada tahun 2021 dari Afghanistan. Tentu, setelah sebelumnya melarikan diri dari Vietnam.
Amerika Serikat melalui sang presidennya, Joe Biden menyatakan bahwa Republik Rakyat Kongo (Afrika) TIDAK BERHAK melakukan hubungan kerjasama dengan Rusia. Kongo hanya berhak berhubungan dengan negara Amerika Serikat beserta pengikutnya.
Sungguh pernyataan yang tidak aneh lagi. Bukan rahasia umum. Dunia tahu bagaimana Amerika Serikat menancapkan pengaruhnya. Tidak melalui hubungan kerjasama yang saling menguntungkan melainkan menghisap dan menindas.
Baca Juga: Satupena Akan Diskusikan Kasus Salman Rushdie dan Polemik Kebebasan Berekspresi
Amerika Serikat adalah salah satu contoh NEGARA MODERN yang didirikan oleh Kaum Kolonialis dimana mereka datang dari Eropa dan tidak mau pulang lagi.
Contoh lain juga masih ada seperti Australia, Kanada dan Selandia Baru. Orang Rusia biasa menyebut mereka sebagai "KUMPULAN BAJAK LAUT".
Yang menarik adalah peristiwa yang terjadi dalam seminggu ini. Terjadi di negara Mali (Afrika) dimana Perancis secara resmi diusir dan dipaksa untuk keluar dari negara tersebut setelah menduduki Mali selama lebih dari 9 tahun.
Perancis diusir karena dinilai menjadi sponsor utama bagi tumbuh suburnya gerakan Islam Jihad di Mali. Sebagai penggantinya, pemerintahan Mali memanggil militer Rusia. Nasib serupa tidak hanya dialami oleh Perancis, tetapi juga Inggris dan Jerman.
Baca Juga: Faktor Penyebab dan Solusi Impotensi: Jangan Sungkan dan Malu Membaca Artikel Ini
Dalam peta GEOPOLITIK Internasional, benua Afrika menjadi rebutan. Setelah pihak Rusia dan China melakukan gerilya diplomatik ke beberapa negara di Afrika, seakan-akan tidak mau ketinggalan, maka Amerika Serikat, Perancis dan negara-negara Eropa lainnya juga melakukan hal yang serupa.