DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Kericuhan Suporter Sepak Bola di Gresik, Polisi Mengerti Jika Penggunaan Gas Air Mata Dilarang, Tapi Tetap Digunakan, Ini Alasannya

image
Kericuhan Suporter Sepak Bola di Gresik, Polisi Tahu Jika Penggunaan Gas Air Mata Dilarang, Tapi Tetap Digunakan, Ini Alasannya

ORBITINDONESIA.COM- Aparat kepolisian mengaku mengerti dan memahami aturan terbaru bahwa pihaknya dilarang menggunakan gas air mata untuk mengatasi kericuhan suporter sepak bola.

Kendati demikian, polisi kini kembali menembakkan gas air mata dengan alasan suporter yang semakin beringas.

Kejadian tersebut berlangsung usai laga Gresik United melawan Deltras FC pada laga lanjutan Liga 2 Indonesia di luar Stadion Gelora Joko Samudro, Minggu 19 November 2023.

Baca Juga: Dikabarkan akan Melatih Thailand, Park Hang seo Siap Dibenci Para Suporter Vietnam

"Alasannya karena eskalasi kericuhan, suporter makin beringas," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol. Dirmanto dikonfirmasi di Surabaya, Senin dini hari.

Dia mengakui bahwa ada Peraturan Kapolri (Perkapolri) Nomor 10/2022 yang melarang penggunaan gas air mata dalam pengamanan laga sepak bola.

Namun, Dirmanto menjelaskan bahwa gas air mata dilarang jika digunakan di dalam stadion.

Baca Juga: Laga Sepak Bola GU vs Deltras FC di Gresik Ricuh, Polisi Tembak Gas Air Mata, 7 Suporter Terluka, Netizen: Tak Belajar dari Pengalaman

"(Pelarangan) itu di dalam stadion," ucapnya.

Lebih lanjut, perwira dengan tiga melati emas itu menjelaskan Polda Jatim bersama Polres Gresik langsung melakukan olah tempat kejadian perkara di area Stadion Gelora Joko Samudro.

Olah TKP tersebut dipimpin langsung oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur Kombes Pol. Totok Suharyanto.

Baca Juga: Daftar Korban Selamat dengan Kondisi Luka Parah Akibat Kecelakaan Kereta Api Probowangi Tabrak Minibus Elf di Lumajang

"Malam ini langsung dilakukan olah TKP yang dipimpin langsung oleh Dirreskrimum Polda Jatim," ujarnya.

Berdasarkan kabar yang diterima melalui pesat WhatsApp (WA), kerusuhan bermula saat suporter tuan rumah ingin melakukan demo di depan pintu VIP menyuarakan kekecewaan atas kekalahan tim.

Namun, demo tersebut dihalau oleh petugas keamanan dan situasi makin memanas saat oknum suporter melakukan pelemparan batu.

Petugas yang tersulut kemudian merespons balik dengan tindakan tegas yang membuat ratusan suporter panik kemudian berlarian.

Untuk mengendalikan massa, pihak kepolisan terpaksa melepas tembakan gas air mata.

Akibat peristiwa tersebut setidaknya 10 orang anggota polisi serta tujuh orang suporter mengalami luka ringan.

Sementara dalam laga itu Gresik United harus mengakui keperkasaan Deltras FC usai dikalahkan dengan skor 1-2 dalam laga lanjutan putaran kedua Liga 2 Indonesia, di Stadion Gejos Gresik, Minggu sore.***

 

 

Berita Terkait