DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Kericuhan Suporter Sepak Bola di Gresik, Polisi Mengerti Jika Penggunaan Gas Air Mata Dilarang, Tapi Tetap Digunakan, Ini Alasannya

image
Kericuhan Suporter Sepak Bola di Gresik, Polisi Tahu Jika Penggunaan Gas Air Mata Dilarang, Tapi Tetap Digunakan, Ini Alasannya

Olah TKP tersebut dipimpin langsung oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur Kombes Pol. Totok Suharyanto.

Baca Juga: Daftar Korban Selamat dengan Kondisi Luka Parah Akibat Kecelakaan Kereta Api Probowangi Tabrak Minibus Elf di Lumajang

"Malam ini langsung dilakukan olah TKP yang dipimpin langsung oleh Dirreskrimum Polda Jatim," ujarnya.

Berdasarkan kabar yang diterima melalui pesat WhatsApp (WA), kerusuhan bermula saat suporter tuan rumah ingin melakukan demo di depan pintu VIP menyuarakan kekecewaan atas kekalahan tim.

Namun, demo tersebut dihalau oleh petugas keamanan dan situasi makin memanas saat oknum suporter melakukan pelemparan batu.

Petugas yang tersulut kemudian merespons balik dengan tindakan tegas yang membuat ratusan suporter panik kemudian berlarian.

Untuk mengendalikan massa, pihak kepolisan terpaksa melepas tembakan gas air mata.

Akibat peristiwa tersebut setidaknya 10 orang anggota polisi serta tujuh orang suporter mengalami luka ringan.

Sementara dalam laga itu Gresik United harus mengakui keperkasaan Deltras FC usai dikalahkan dengan skor 1-2 dalam laga lanjutan putaran kedua Liga 2 Indonesia, di Stadion Gejos Gresik, Minggu sore.***

 

 

Halaman:
1
2

Berita Terkait