DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

All the Light We Cannot See, Epik Perang Dunia II di Netflix

image
Adegan film All the Light We Cannot See yang diputar di Netflix.

Dalam pengejaran von Rumpel yang tiada henti terhadap Marie, dia menjadi pengikat di luar kabel radio yang menghubungkannya dengan Pfennig.

Meskipun All the Light We Cannot See adalah cerita yang indah dan tentunya layak untuk ditonton hanya untuk sinema estetika, tempo acaranya terasa tidak konsisten dan peralihan antar garis waktu menciptakan kecanggungan di layar yang tidak ada di media cetak.

Selain itu, ketatnya sebuah mini-seri tidak memberikan cukup waktu untuk melampaui kedangkalan setiap karakter atau nuansa dunia mereka yang rusak.

Baca Juga: Daftar Pemain Paling Lengkap Drakor Daily Dose of Sunshine, Dibintangi Oleh Park Bo Young Hingga Yeon Woo Jin

Penggemar buku ini kemungkinan besar akan kecewa dengan sifat satu dimensi dari karakternya. Selain itu, kadang-kadang terasa sulit untuk melihat Pfennig – seorang Nazi – melalui sudut pandang simpatik, meskipun ia secara tersirat meremehkan dirinya sebagai seorang Nazi.

Pada akhirnya, tempo dan lompatan garis waktu yang tidak merata menciptakan pengalaman menonton yang terputus-putus. Sama seperti radio yang coba diperbaiki oleh Pfennig di episode pertama, tampilan di layar mungkin perlu diubah.***

Halaman:
1
2

Berita Terkait