Politik Dinasti Jokowi-Gibran dan Efek Tumbuh Suburnya Praktik Kolusi dan Nepotisme Seperti Era Orde Baru
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 23 Oktober 2023 06:30 WIB
Dan praktik KKN yang menjadi musuh utama dari gerakan reformasi 1998 kembali ramai di kalangan masyarakat dengan kehadiran Gibran Rakabuming Raka di panggung Pilpres 2024.
Gibran adalah putra dari Presiden Jokowi yang masih berkuasa sekarang ini.
Jokowi-Gibran dituding sebagai dinasti politik modern yang dibangun oleh rezim sekarang ini.
Apa yang dipertontonkan Jokowi dan keluarganya ini ialah suatu kemunduran dari nilai-nilai reformasi 1998 yang anti KKN itu sendiri.
Politik dinasti sama halnya dengan mengkhianati nilai-nilai reformasi 1998 yang diperjuangkan dengan korban jiwa anak negeri dan hancurnya harta benda sebagai objek kerusuhan.
Bahkan, kalangan tokoh yang menandatangani Maklumat Juanda 2023 mennyebut dinasti politik ala Jokowi ini menjadikan “reformasi kembalii ke titik nol”.
Yang lebih membahayakan lagi, bagaimana politik dinasti akan memberi efek buruk kepada kehidupan berbangsa dan bernegara.
Rakyat bisa memiliki persepsi bahkan akan meniru politik dinasti dalam menjalani kehidupan bernegara.
Mereka bisa jadi menganggap KKN adalah perbuatan “ramah” dan sah-sah saja dipraktikan dalam kehidupan.
Memberi hak-hak istimewa kepada keluarga seperti anak, menantu, atau iparnya di lingkungan pekerjaan terutama di pemerintahan adalah sah dan “halal” meskipun harus berlawanan dengan pendapat umum dan nilai-nlai moral yang luhur.