DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

MENGERIKAN: Perputaran Uang di Judi Online Rp 200 Triliun, tapi 2,1 Juta Pemainnya Berpenghasilan Rendah

image
Ilustrasi judi online.

 

ORBITINDONESIA.COM -  Laporan PPATK mengungkapkan, perputaran uang judi online pada periode 2017-2022 mencapai Rp 190 triliun.

PPATK menyebut angka uang judi online tersebut hasil dari 156 juta transaksi meliputi taruhan, pembayaran kemenangan, biaya penyelenggaraan perjudian, transfer antar jaringan bandar, serta pencucian uang.

PPATK juga melaporkan terdapat 2,7 juta orang ikut main judi online. Sekitar 2,1 juta dari kalangan berpenghasilan rendah, mulai pelajar, mahasiswa, buruh, petani, hingga ibu rumah tangga yang berjudi dengan nominal di bawah Rp 100 ribu.

Baca Juga: Gesekan PSI dengan PDIP Berpotensi Meningkat Sesudah Kaesang Jadi Ketum PSI

Karo Humas PPATK, Natsir Kongah, mengatakan tahun 2023 ini diperkirakan perputaran uang judi akan mencapai Rp 200 triliun. Apakah Anda paham implikasinya?

Itu uang lari kemana? Orang-orang yang punya website, aplikasi judi online ini siapa? Dari mana? Jika mereka dari luar negeri, maka bayangkanlah uang sebanyak itu mengalir deras ke negara orang. Kita itu capek-capek mencari devisa agar mengalir ke Indonesia, eh, malah boncos.

Duit 200 triliun itu jika diinvestasikan warga ke surat berharga negara, maka itu artinya pemerintah bisa membangun 1 proyek kereta cepat lagi, dan 1 IKN lagi. Tapi kemana duitnya?

Duit 200 triliun ini, jika dipakai warga untuk beli makanan bergizi, beli susu buat anak-anaknya, wah itu nendang sekali. Tapi dengan dijadikan buat main judi?

Baca Juga: Lupa Gambarkan Serangan Pamungkas Sukuna, Pengarang Manga Jujutsu Kaisen, Gege Akutami Minta Maaf

Rakyat kita itu kadang lucu memang. Menghabiskan 200 triliun buat judi online bisa, giliran buat asupan gizi anak-anaknya, pendidikan, buku-buku, tidak mau. Suram sekali masa depan suatu bangsa, saat penduduknya sibuk berjudi. Sibuk halu.

Jadi, ayolah, serius sedikit. Lawan judi online ini. Lindungi rakyat, itulah gunanya kita punya negara. Berhenti mengklaim kalian sudah kerja keras. Bilang sudah blokir 1.000 link bla bla. Itu tidak efektif.

Apanya yang kerja keras, artis-artis, selebgram-selebgram yang terbukti mengiklankan judi online, mana hukumannya? Kamu jangan percaya begitu saja dengan klaim artis-artis ini. Orang-orang ini menerima duitnya mau loh.

Kamu kejar bandarnya. Kamu tangkapi pemain-pemainnya. Kalau sudah 1.000 pemain masuk penjara, mungkin mulai kapok. Jika tidak kapok, tangkap 10.000 berikutnya.

Baca Juga: Ada Mobil Berplat Polisi GPRANOWO di New Mexico Amerika Serikat

Judi online ini merusak. Sekali netizen main judi online, maka dia cenderung ketagihan. Apa yang terjadi kemudian? Mulailah dia terseret pinjol, menjual harta benda, besok-besok bunuh diri.

Lebay? TIDAK! Anda benar-benar tidak paham situasinya. Jangan sampai besok-besok keluargamu yang kena judi online ini, baru kamu paham.

Dan buat netizen, mulailah edukasi sekitar soal judi online. Jaga anak-anak, keluarga kita.

Bilang ke mereka: bahwa orang main judi online itu super bego. Mesin kok dia lawan. Judi online itu 100 persen kamu akhirnya pasti kalah (di awal-awal doang menang). Yang bikin algoritmanya tidak mungkin bikin bandar kalah. Paham tidak?

(Dimodifikasi dari tulisan asli Tere Liye) ***

Berita Terkait