Ivo Mateus Goncalves: Duit dan Politik Elektoral di Bolivia, Venezuela dan Nikaragua
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 05 September 2023 15:30 WIB
Ketika Hugo Chaves merebut kekuasaan di Venezuela lewat pemilihan yang demokratis—pasca kudeta yang gagal, banyak ahli politik mengernyitkan dahi. Banyak yang menggangap bahwa Hugo tidak beda jauh—bahkan akan mewarisi watak para caudillo sebelumnya.
Hugo berhasil membalikan pendapat para ahli ini. Dia membentuk kendaraan politknya sendiri yakni Gerakan Republik Ke-lima, dia kemudian bergabung dengan beberapa partai politik dan membentuk Partai Persatuan Sosialis Venezuela dan maju untuk mencalonkan diri sebagai Presiden.
Sejak berkuasa pada 1999 sampai kematiannya pada 2013, Hugo Chaves melancarkan program-program populis yang tidak ada padanannya di Amerika Latin, selain Kuba.
Baca Juga: Hutan Durian Terluas se Asia di Trenggalek Raih Anugerah Desa Wisata Terbaik di Indonesia 2023
Hugo dan pemerintahanya membangun perumahan layak huni bagi penduduk di barrios, menyediakan sumber air bersih dan listrik. Melalui kerjasama dengan Kuba, Venezuela menggalakkan program pemberantasan buta huruf, membangun sistem kesehatan serta perguruan tinggi untuk kalangan berkemampuan rendah.
Harus diingat bahwa, pada saat Chavez maju sebagai calon Presiden Venezuela dalam pemilihan umum, secara politik Hugo berhadapan langsung dengan kaum oligarki bisnis, politisi sayap kanan, partai oposisi konservatif, media dan hegemoni Amerika Serikat lewat CIA dan organisasi sempalan lainnya seperti IRI dan NDI.
Harus pula diingat bahwa Hugo Chaves tidak memiliki sumber dana untuk dibagi-bagikan kapada para pemilihnya. ‘’Aspirasi rakyat tidak bisa dibeli,’’ kata Chaves.
Setali tiga uang, di Nikaragua Daniel Ortega terpilih kembali untuk ketiga kalinya secara berturut-turut setelah mengalami pengulingan pada 1990 yang didalangi oleh CIA. Ortega kemudian dipilih kembali masing-masing pada 2006, 2011 dan 2016.
Baca Juga: Said Abdullah PDIP Ungkap Alasan Arsjad Rasjid Jadi Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo
Alasan utama dari terpilihnya Ortega adalah program-program populis yang dia jalankan. Dibawah kepemimpinan Ortega Nikaragua mengalami pertumbuhan ekonomi dua kali lipat dibanding negara-negara Amerika Latin lainnya.