DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Wayan Supadno: Impor Daging Ugal Ugalan Membunuh Profesi Peternak

image
Ilustrasi hewan ternak. Impor daging ugal-ugalan merusak profesi peterenak.

Empiris, saat ini saya sebagai peternak rakyat. Sedang pengembangan investasi integrasi kebun sawit, alpukat, durian terintegrasi dengan unggas, sapi breeding dan ikan air tawar.

Di atas lahan 339 ha. Kapasitas kandang sapi 1.800 ekor. Kapasitas kandang unggas 70.000 ekor. Kapasitas kolam ikan air tawar 800 ton/tahun.

Tapi begitu teramat sulitnya mengajukan rekomendasi penerimaan sapi hasil penelitian dari UGM Yogyakarta, Sapi Gama dan teramat sulitnya birokrasi mendatangkan unggas inovasi hasil riset Balitnak Ciawi Kementan. Sungguh aneh bin ajaib, antara visi misi berbanding terbalik dengan kebijakannya.

Baca Juga: 5 Wisata Alam Terbaik di Lampung, Suguhkan Sensasi Kenyamanan yang Tak Ada di Tempat Lain

Padahal pada lokasi tersebut, mimpi saya juga ada Balai Diklat Pengusaha Agro Inovatif Integratif untuk mereplikasi profesi saya ini. Agar terlahir minimal ada 1.000 anak muda yang kapasitas bisnisnya juga minimal seperti saya.

Maka implikasinya akan tercipta lapangan kerja 200 x 1.000 anak muda pengusaha = 200.000 pengangguran terserap jadi produktif.

Ingat beberapa pesan bijak dalam berbagai buku ilmiah populer, bahwa :

1. Pangan soal hidup matinya sebuah bangsa (Bung Karno, 1952).

2. Bangsa hebat adalah bangsa yang berdaulat dan berdikari karena karya anak bangsanya sendiri, utamanya pangan. Impor pangan artinya menyejahterakan petani luar negeri.

3. Hanya dengan inovasi dan bersinergi, maka bisa berkompetisi. Pilihannya hanya 2 saja, inovasi atau mati bisnisnya.

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait