DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

HUT ke 36 Arema FC, Antara Sejarah Panjang yang Terlupakan dan Tragedi Kanjuruhan

image
Arema FC merayakan hari ulang tahun ke 36

Baca Juga: Vonis Bebas Terdakwa, Begini Jeritan Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan: Tidak Ada Keadilan di Sini!

Sejak awal berdirinya, Arema FC sudah banyak sekali mendapatkan penghargaan dan trofi kemenangan yang membanggakan masyarakat kota Malang. Tidak hanya trofi nasional, Arema juga beberapa kali mendapatkan trofi Internasional yang membuat Arema FC menjelma menjadi salah satu klub raksasa di Liga Indonesia.

Suporter mereka bernama Aremania untuk kelompok pria, dan Aremanita untuk suporter wanita. Aremania dan Aremanita selalu hadir membludak memenuhi setiap sisi stadion setiap pertandingan home yang dimainkan Arema di Malang.

Stadion Kanjuruhan yang memiliki kapasitas 40.000 penonton menjadi home base mereka ketika menjalani laga home, dan terkenal sebagai salah satu stadion paling angker di Indonesia karena dukungan Aremania dan Aremanita di stadion tersebut terkadang membuat mental tim tamu menjadi kendor.

Baca Juga: Survei Indikator, 39,1 Persen Responden Sebut Kepolisian Paling Bertanggung Jawab Atas Tragedi Kanjuruhan

Namun, pada tanggal 1 Oktober 2022, terjadi sebuah tragedi yang menyebabkan banyak sekali suporter Arema FC meninggal dunia, dan menjadi salah satu tragedi sepakbola yang paling banyak memakan korban jiwa. Tragedi tersebut dikenang sebagai Tragedi Kanjuruhan.

Tragedi tersebut terjadi kala Arema FC rival abadi mereka, Persebaya Surabaya. Kala itu Arema FC harus kalah di tangan tim tamu. Menyusul kekalahan tersebut, sekitar 3.000 orang suporter memasuki lapangan.

Semakin lama, semakin banyak suporter Arema yang turun ke lapangan membuat aparat kepolisian harus menahan mereka agar tidak menyerang pemain dan ofisial.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Suko Sutrisno Divonis Ringan 1 Tahun Penjara

Namun, suporter Arema malah melakukan perlawanan terhadap pihak kepolisian. Bentrokan antara suporter dan pihak kepolisian tidak bisa terhindari. Polisi kemudian memukul mundur massa dengan melakukan beberapa kali tembakan gas air mata.

Halaman:
1
2
3
4

Berita Terkait