Apakah People Power Akan Tunggangi Aksi Sejuta Buruh 10 Agustus Hari Ini
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 10 Agustus 2023 08:25 WIB
Baca Juga: Kemenkumham Sosialisasikan KUHP yang Baru, Yasonna H Laoly: Aparat Penegak Hukum Berperan Penting
Pada acara itu ada Eggi Sudjana, Syahganda Nainggolan, Mayjen Purnawirawan Deddy S Budiman, Muslim Arbi, Eddy Mulyadi, dan lain-lain.
Pada intinya mereka ramai-ramai menuntut Presiden Jokowi mundur. Kalau tidak mau, Presiden akan diturunkan oleh rakyat. Mereka bilang, Presiden Jokowi sudah keluar dari rel Konstitusi dan tidak mampu lagi memimpin bangsa dengan baik.
Presiden digambarkan sebagai tirani yang dikuasai oligarki. Mereka menyerukan rakyat supaya bergerak karena tanpa desakan rakyat perubahan politik tidak akan terjadi.
Mereka menyatakan tidak percaya Pemilu 2024 akan berjalan dengan jujur dan adil. Acara 11 Juni di Solo itu kemudian dilanjutkan pada 7 Juli. Pada tanggal itu, dilakukan aksi People Power serentak di tiga kota ada di Jakarta, Bandung dan Solo.
Tuntutannya kurang lebih sama, yaitu memakzulkan Presiden Jokowi. Mereka menuntut Jokowi mundur karena sudah banyak melanggar konstitusi.
Tapi, walau namanya People Power, acara itu ternyata tidak mendapat sambutan massa.
Di Jakarta, aksi dilakukan di depan kantor Bawaslu Jakarta. Pesertanya cuma 20 orang.
Di Solo, di depan Gedung Umat islam. Pesertanya juga cuma 20 orang. Di Bandung, aksi dilakukan di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat. Pesertanya cuma sekitar 60 orang. Jadi sepi sekali.
Padahal sebelum acara, mereka membual bahwa aksi akan diikuti seribu orang. Pada 10 Agustus nanti diperkirakan People Power akan memanfaatkan Aksi Aliansi Sejuta Buruh untuk mencapai tujuan mereka.