Syaefudin Simon: In Memoriam Nirwan Ahmad Arsuka, Nabi yang Membuka Jendela Semesta
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 10 Agustus 2023 02:34 WIB
Baca Juga: RANS Nusantara FC Sukses Tumbangkan Pemuncak Klasemen BRI Liga 1, Madura United di Pekan ke 7
Pemuda Sawerigading pun sedih. Ia merantau ke Negeri China dengan perahu bersama para pengawal kerajaan.
Dalam perjalanannya menuju China , ia menghadapi banyak ujian hidup. Semuanya bisa dihadapi Sawerigading. Sampai di China, Sawerigading bertemu wanita cantik. Si cantik yang kemudian jadi istrinya itu bernama We Cudai.
Dari perkawinan ini, lahirlah La Galigo. Dari hikayat inilah, lahir kisah-kisah lain -- semacam serendipity sureq -- yang berkaitan dengan kehidupan dan peradaban manusia.
Pinjam narasi Nirwan -- hikayat La Galigo adalah percakapan manusia dengan semesta. Percakapan ini muncul dalam narasi. Di suku Bugis narasi ini muncul dalam bentuk surek La Galigo.
Menurut Nirwan, dunia jika dikuak intinya, tiada lain adalah narasi. Segala sistem pengetahuan manusia, entah itu filsafat, kosmologi, atau bahkan sastra, dibangun di atas sebuah narasi.
Melalui “lidah” manusia, alam semesta mewujudkan dirinya melalui kisah yang tertuang dalam narasi. Dengan kata lain, ujar Nirwan, sepanjang manusia menciptakan narasi tentang hidupnya, maka alam semesta pun mengungkapkan dirinya di hadapan manusia.
Itulah sebabnya, tukas Nirwan, peradaban yang tidak ditopang dengan narasi lambat laun akan punah. Tidak ada peradaban di mana pun tanpa narasi.
Minat baca Nirwan memang luar biasa -- ia melalap sastra, filsafat, sains, kosmologi, sosiologi, politik, dan entah apalagi. Itu tercermin dari tulisan-tulisannya yang tersebar di media cetak dan elektronik.