Kalau Beli Buku, yang Perlu Diperhatikan Bukan Penulisnya Tetapi Kata Pendahuluan
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 24 Juli 2023 09:54 WIB
Ya, kita menangis untuk mendapatkan apa yang kita inginkan dan itu bekerja dengan sangat baik. Sayangnya, terlalu banyak orang dewasa masih berkelakuan bayi. Sibuk mengeluh dan menyalahkan orang lain. Sepanjang waktu terus seperti bayi. Usia menua tapi kelakuan balita.
Di Hong Kong saya dimenani Wenny makan siang. Saat masuk restoran, saya bertemu Wu. Dia menyalami saya dan saya balas senyum. Dia minta izin ke tablenya. “Wu selalu cerita hal yang buruk tentang kamu. Seakan dia sangat mengenal kamu. Padahal dia bukan siapa siapa,“ kata Wenny.
“ Ah biasa saja. Namanya bisnis. Saya juga bukan orang baik amat,” kata saya tersenyum.
“ Kamu tidak tersinggung?"
“ Bagi saya bisnis itu battlefield. Kita bersahabat dan bermitra lebih dari 10 tahun. Apakah kamu pernah merasakan sikap emosional saya terhadap kamu, sehingga menghilang sikap rasional saya? “ kata saya. Wenny menggeleng.
“Nah, kalau saya larut dengan emosional maka kontruksi hubungan kita rapuh. Kapanpun bisa retak dan pecah. Dan terbukti kamu bisa menerima sikap saya. Itu artinya kamu memang dewasa.“
Wenny tersenyum
“Wu belum beranjak dewasa. Saya tidak berteman dengan balita tetapi dengan orang dewasa,“ kata saya membalas senyum.
Baca Juga: Iyyas Subiakto: Langkah Jokowi Memang Sulit Ditebak