DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Rachmad Bahari: Kapal Adalah Kuda

image
Ilustrasi kapal lama yang bisa berarti kuda.

ORBITINDONESIA.COM - Kapal kini mengalami penyempitan makna, hanya tertuju pada kendaraan laut berukuran besar di atas perahu, lancang, jukung dan sejenisnya. Dulu pesawat udara atau pesawat terbang juga disebut kapal terbang.

Sebelum ditaklukkan oleh VOC dan kemudian dilanjutkan oleh Kerajaan Belanda, kerajaan-kerajaan maritim di Jawa memiliki armada laut atau kapal untuk berperang dan berniaga dengan kapal-kapal besar yang disebut jung.

Ukuran jung konon tiga kali lipat dari kapal penjelajah Spanyol, Portugis, Belanda, dam juga Inggris.

Baca Juga: Dr KH Amidhan Shaberah: Hijrah dan HAM

Perebutan kekuasaan antaranggota keluarga dan campur tangan pihak asing -baik diundang maupun kehendak sendiri - telah menjadikan para penguasa tradisional Jawa bergeser dari penguasa kerajaan maritim di pesisir menuju kerajaan agraris di pedalaman.

Setelah kesultanan Pajang kehilangan kekuasaan, kemudian lahir dinasti baru yang didirikan Panembahan Senapati, penguasa Mataram Islam yang agraris.

Kekalahan dan perpecahan telah menjadikan Mataram menjadi terkunci karena pesisir utara tempat berhubungan dengan dunia luar telah dikuasai VOC. Karenanya, untuk memperkuat legitimasi kekuasaan, Panembahan Senapati berbalik arah orientasi ke pantai selatan, bibir Samudera India yang ganas dan tidak mudah dilayari oleh jung besar.

Untuk itu Senapati memunculkan mitos baru penguasa laut selatan yakni Kangjeng Ratu Kidul, yang menjadi kekasih spiritual dan pelindung dirinya beserta para penguasa sesudahnya.

Baca Juga: Profil Lengkap Cinta Mega, Anggota DPRD DKI Jakarta yang Diduga Main Game Ternyata dari Fraksi PDIP

Setelah berubah menjadi kerajaan agraris, kemampuan untuk membangun kapal berukuran besar lambat laun menghilang

Halaman:
1
2
3
4
5

Berita Terkait