Kemerdekaan dan NKRI dalam Naungan Takdir Allah
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 17 Agustus 2022 09:15 WIB

Dalam istilah Islam orang semacam itu disebut kafir. Kata kafir -- pinjam analisis ahli linguistik bahasa Arab Prof. KH Syakur Yasin -- kemudian diadopsi dalam bahasa Inggris menjadi cover. To cover artinya menutupi.
Jadi kata kafir itu -- jelas Kyai Syakur Yasin -- adalah orang yang menutup hatinya dari kenyataan dan takdir Allah. Perbuatan seperti itu termasuk dosa besar.
Dalam sebuah hadist, Rasulullah menyatakan, kalau anda tidak mengakui dan menolak takdir Allah, maka carilah Tuhan selain Allah!
Akan kemana orang yang tertutup mata hatinya itu pergi? Semua tempat di jagad raya itu milik Allah.
Baca Juga: Parah, Muhammad bin Anies Shahab Larang Muslim Berteman dengan Nonmuslim Kecuali Urusan Bisnis
Dalam konteks inilah, di hari kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 2022, kita harus bersyukur, bahwa bangsa Indonesia yg terdiri dari berbagai macam suku bangsa dengan berbagai macam bahasa dan agama -- masih tetap bersatu.
Bersatu dalam NKRI yang telah ditakdirkan Allah untuk bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote.
Dirgahayu Republik Indonesia ke-77. Jayalah Negeriku. Jayalah Bangsaku. ***