Makna Merdeka Menurut Direktur LKaF, Husain Heriyanto
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 17 Agustus 2022 10:24 WIB
ORBITINDONESIA - Makna merdeka ada dua macam level, yaitu: merdeka dari (freedom from) dan merdeka untuk (freedom for). Hal itu dikatakan Husain Heriyanto, Direktur LKaF (Lingkar Kaji Filsafat), dalam tulisannya yang tersebar di media sosial, 17 Agustus 2022.
"Merdeka dari" – kata Husain Heriyanto - berlaku pada ranah sosial, yaitu kemerdekaan dan kebebasan dari penjajahan, diskriminasi, pengekangan HAM, pembodohan, tipu daya, ketergantungan, ketakutan, penindasan, intimidasi dan pelbagai macam belenggu sosial.
Sedangkan, "merdeka untuk" berlaku pada ranah eksistensial-kemanusiaan, yaitu kapasitas penuh untuk menjadi manusia utuh (to be human) melalui aktualisasi potensi-potensi khas manusiawi. “Yaitu, intelektualitas, moralitas, dan spiritualitas,” lanjut Husain Heriyanto.
Baca Juga: Bercuit di Twitter, Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Dukung Agenda Besar Bangsa Indonesia
"Merdeka dari" ada batasan dan rambu-rambu; disebutkan misalnya "kebebasan" dibatasi oleh kebebasan orang lain. Kebebasan ini merupakan kebebasan sosial.
"Merdeka untuk" tidak ada batasan kecuali prinsip realitas itu sendiri, yaitu kebenaran. Tidak ada yg bisa membatasi aktualisasi kemanusiaan seseorang kecuali dirinya sendiri.
Apa itu? “Kebodohan, kejahilan murakkab (tidak tahu bahwa ia tidak tahu), lemahnya kehendak, kedangkalan wawasan, pendeknya pikiran, ketaksadaran-sedang-berproses menjadi manusia, rendahnya watak dan perangai,” tutur Husain.
“Dengan kata lain, jika Anda masih jauh dari kapasitas manusia Hayy bin Yaqzhan (The Alive Son of Awakening), yang mampu otodidak-otonom menemukan dan merenangi lautan kebenaran-realitas, tidak ada yg Anda kutuk kecuali Diri Anda sendiri yg tertidur lelap,” lanjutnya.
Baca Juga: Jadwal Liga 1: Barito Putera Melawan Bali United Disiarkan Indosiar Kamis Sore