Rachmad Bahari: Politik Makam dan Makam Politik
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 17 Juli 2023 07:35 WIB
Ringkasan Kuasa Ramalan terbit dalam buku terpisah berjudul Takdir. Entah apa yang melatarbelakangi keluarga besar Sumitro Djojohadikusumo memiliki obsesi tinggi ihwal glorifikasi Diponegoro.
Konon untuk penebusan rasa bersalah atas penangkapan Diponegoro di masa lalu? Janganlah berburuk sangka, yang jelas upaya penerbitan kajian sejarah nasional tersebut adalah upaya yang sangat bermanfaat bagi pembentukan dan penguatan karakter bangsa,
Babad Dipanagara, I La Galigo, dan Pidato Presiden Sukarno yang disampaikan pada Sidang Umum PBB, 30 September 1960 berjudul "To Build the World Anew" telah ditetapkan Unesco sebagai Ingatan Dunia Dari Indonesia.
Sekelumit tentang politik makam dan makam politik. Semoga Prabowo Subianto menemukan "maqom" politiknya dan istiqomah setelah lima empat kali gagal dalam rangkaian kontestasi Pilpres.
Mulai dari Konvensi Partai Golkar 2004, Pilpres 2009, Pilpres 2014, Pilpres 2019. Kini masih berusaha peruntungan pada Pilpres 2024.
Lagi-lagi saya kembali mengutip penggalan lirik lagu berirama progressive rock, yang dibawakan grup Elpamas dari Pandaan Pasuruan, "Pak Tua Sudahlah!"
Rachmad Bahari
Soloensis ***