Arief Gunawan: Jenderal Hoegeng Polisi Teladan, Kenapa Belum Diangkat Jadi Pahlawan Nasional
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 16 Agustus 2022 17:00 WIB
Waktu jadi perwira muda Hoegeng pernah pula bikin heboh Kota Medan. Suatu hari warga di sana menemukan perabotan rumah tangga teronggok tak bertuan di pinggir jalan.
Barang-barang yang cukup mewah itu ternyata dikeluarkan secara paksa dari dalam rumah oleh Hoegeng. Ia jengkel, karena sejak pertama tiba di posnya yang baru itu terus dikuntit oleh para bandar penyelundup yang berusaha menyogoknya.
Akhirnya Hoegeng memilih menginap di hotel sebelum mendapat rumah dinas, dan menolak semua sogokan itu secara tegas.
Hoegeng terobsesi jadi penegak hukum karena sang ayah adalah role model. Yaitu seorang jaksa di Pekalongan.
Baca Juga: Agenda Besar Bangsa Indonesia, Jokowi Dorong Digitalisasi Ekonomi bagi UMKM agar Naik Kelas
Ia tertarik jadi polisi juga gara-gara teman ayahnya, Ating Natadikusumah, yang menjabat kepala polisi di kampung halamannya. Sahabat lain sang ayah ialah Soeprapto, yang kemudian menjadi Jaksa Agung di era Sukarno.
Di balik baju seragamnya Hoegeng bukanlah seorang monster, melainkan seorang humanis dan intelek yang mengenyam pendidikan Barat melalui sekolah Belanda.
Ia bermain musik di kelompok musik Hawaii dengan group Hawaiian Seniors yang hingga awal 1980-an masih muncul di TVRI. Meski kemudian distop Pangkopkamtib Sudomo, karena dituduh tak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Masa pensiun Hoegeng diisi dengan berkebun dan melukis, hasilnya kadangkala dijual untuk keperluan pribadi dan keperluan sosial.
Baca Juga: Agenda Besar Bangsa Indonesia, Presiden Jokowi: Pemberantasan Korupsi Prioritas Utama