Iyyas Subiakto: Menyambut Rapat Akbar Nasdem 16 Juli, Koalisi Kebohongan
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 11 Juli 2023 08:10 WIB

Terus ini yang mau mengurus Indonesia, celaka 13 kita. Kebayang nanti tanggal 16 Juli ribuan kader akan dibius orasi Surya Paloh yang menggelegar. Kali ini dia minta dikutuk lagi atau tidak.
Tapi esensinya, ribuan kader akan dipaksa mendengar dongeng kebohongan, dan dipaksa menerima pembenaran. Kasihan memang, tapi tak tertampik bahwa kader yang ada pun tak terlepas dari manusia munafik. Kalau yang sudah keluar itu baru ciamik.
Ada 2 stadion besar di Jakarta. GBK adalah saksi sejarah, banyak event di sana terlaksana. Ada kebaikan ada keburukan, termasuk saksi sebagai tempat deklarasi khilafah zaman SBY berkuasa. Kemarin ada event besar bulan Bung Karno, semoga aura keteladanan Bung Karno meresap di hati yang merayakannya. Bukan pura-pura Bung Karno, realisasinya Parno.
Sekarang ada JIS stadion kontroversial yang sejak di angun akan ada jogging track di atapnya, tapi bohong. Stadion kelas dunia, jalan masuk dan parkirnya hanya bisa untuk pejalan kaki dan naik sepeda.
Sekarang diaudit untuk distandarkan sesuai standar FIFA, pendukung kebohongannya protes. Stadion yang dibangun dengan dana 5T, hasilnya manyun. Tidak usah bicara kualitas keseluruhan, rumputnya diinjak bawahnya karpet dan pasir.
Terus Surya Paloh akan teriak apa, wong koalisi itu berkumpul pembohong yang menjijikkan. Mau nampang jadi legenda politikus Indonesia yang mengerti ruh Indonesia, mana kalian bisa.
Jadi mari kita cerna statement Nelson Mandela. Agar kita selalu ingat arti dan makna musang berbulu dfomba.
Dah itu aja...
Oleh: Iyyas Subiakto. ***