Iyyas Subiakto: Menyambut Rapat Akbar Nasdem 16 Juli, Koalisi Kebohongan
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 11 Juli 2023 08:10 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Tanggal 16 Juli 2023 nanti katanya akan ada rapat akbar partai Nasdem di Gelora Bung Karno (GBK). Hari itu juga bertepatan dengan ulang tahun pemimpin Nasdem, Surya Paloh ke-71.
Acara itu akan dihadiri kader Nasdem dari Sabang sampai Merauke, ribuan pasti. Kalau GBK penuh minimal 100.000 orang akan hadir. Hari itu juga konon akan dideklarasikan cawapres untuk Anies Baswedan. Berarti fixed koalisi perubahan sebagai jargon koalisi.
Koalisi yang diikuti Nasdem ini juga fixed yg mendukung statement Anies bahwa mereka tidak akan meneruskan program Jokowi yang sudah dibangun selama 10 tahun dan telah mengubah wajah Indonesia di mata dunia.
Baca Juga: 4 Kecelakan terjebak di Lift yang Terjadi di Indonesia Tahun 2023 Terbaru Kasus Az Zahra Lampung
Nelson Mandela: Orang jahat tidak akan bisa mengurus negara, karena di kepala mereka hanya ada kekuasaan dan memperkaya diri saja.
Pernyataan itu klir ya!
Jadi kalau ada rencana perubahan dari sekumpulan manusia jahat, itu hanya pura-pura saja. Jargon perubahannya hanya akan berujung mengubah dari baik ke buruk. Jakarta itu fakta. Sehingga Indonesia harus waspada.
Bagaimana sebuah partai yang koar-koar soal restorasi Indonesia, 3 pentolan pengurusnya kena kasus korupsi, yang terakhir malah mega-korupsi. Belum lagi koalisi ini juga gudangnya koruptor.
Demokrat adalah pemegang supremasi partai dengan pengurus yang terbanyak kena kasus korupsi, 7 orang digelandang. Ini terbesar dalam sejarah kepartaian di Indonesia. PKS ini juga partai yang anti Pancasila, menyusu ke Cendana.
Baca Juga: Detail Adegan dari Lagu Closing Anime Jujutsu Kaisen Season 2 Perpisahan Satoru Gojo dan Suguru Geto
Terus ini yang mau mengurus Indonesia, celaka 13 kita. Kebayang nanti tanggal 16 Juli ribuan kader akan dibius orasi Surya Paloh yang menggelegar. Kali ini dia minta dikutuk lagi atau tidak.
Tapi esensinya, ribuan kader akan dipaksa mendengar dongeng kebohongan, dan dipaksa menerima pembenaran. Kasihan memang, tapi tak tertampik bahwa kader yang ada pun tak terlepas dari manusia munafik. Kalau yang sudah keluar itu baru ciamik.
Ada 2 stadion besar di Jakarta. GBK adalah saksi sejarah, banyak event di sana terlaksana. Ada kebaikan ada keburukan, termasuk saksi sebagai tempat deklarasi khilafah zaman SBY berkuasa. Kemarin ada event besar bulan Bung Karno, semoga aura keteladanan Bung Karno meresap di hati yang merayakannya. Bukan pura-pura Bung Karno, realisasinya Parno.
Sekarang ada JIS stadion kontroversial yang sejak di angun akan ada jogging track di atapnya, tapi bohong. Stadion kelas dunia, jalan masuk dan parkirnya hanya bisa untuk pejalan kaki dan naik sepeda.
Sekarang diaudit untuk distandarkan sesuai standar FIFA, pendukung kebohongannya protes. Stadion yang dibangun dengan dana 5T, hasilnya manyun. Tidak usah bicara kualitas keseluruhan, rumputnya diinjak bawahnya karpet dan pasir.
Terus Surya Paloh akan teriak apa, wong koalisi itu berkumpul pembohong yang menjijikkan. Mau nampang jadi legenda politikus Indonesia yang mengerti ruh Indonesia, mana kalian bisa.
Jadi mari kita cerna statement Nelson Mandela. Agar kita selalu ingat arti dan makna musang berbulu dfomba.
Dah itu aja...
Oleh: Iyyas Subiakto. ***