KPCDI Kecam Perundungan Oleh Perawat Terhadap Pasien Cuci Darah di RSU Haji Medan
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 07 Juli 2023 07:25 WIB
ORBITINDONESIA.COM – KCPDI atau Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia mengecam tindakan oknum dokter, perawat, dan manajemen Rumah Sakit Umum Haji Medan, Sumatera Utara, yang melakukan tindakan perundungan terhadap pasien ginjal kronik pada saat melakukan cuci darah atau hemodialisis.
Kejadian ini tentu membuat psikis pasien terganggu dan merasa tertekan. Ketua KPCDI Tony Richard Samosir berujar tindakan perundungan pada pasien ginjal kronik pada saat melakukan hemodialisis adalah perilaku yang sangat buruk.
Musababnya, tujuan pasien melakukan cuci darah adalah untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. "Alih-alih HD yang adekuat, akibat kejadian ini pasien merasa tertekan secara psikis," ujar Ketua KPCDI ini.
Baca Juga: Lonjakan Kasus Obesitas Meningkat di Indonesia: Tantangan Kesehatan Masyarakat
“Rumah sakit harusnya melayani dan bukan anti kritik. Kritikan itu bagian dari membangun kualitas dalam bidang pelayanan jasa. Kalau begini sama saja mereka tidak mau memperbaiki pelayanan terhadap pasien,” kata Tony di Jakarta, Kamis, 6 Juli 2023.
Dugaan intimidasi dan perundungan ini terjadi pada Selasa, 4 Juni 2023 di ruang hemodialisis RSU Haji Medan. Saat itu pasien bernama David Sadari (34 tahun) sedang menjalani proses hemodialisis rutin. Namun, setelah beberapa waktu, David merasa badannya menggigil hebat sehingga membutuhkan pertolongan.
Setelah melihat sekitar, David tidak melihat satupun perawat atau dokter di ruang hemodialisis. Ia lantas meminta bantuan seorang pendamping pasien untuk memanggil perawat dan memberitahukan kondisinya. Ia hanya butuh disuntikan obat Pereda tubuh menggigil agar kondisinya membaik.
Sayangnya, perawat tidak langsung merespon permintaan tersebut hampir 15 menit lamanya. Pada fase inilah David—yang merupakan pasien BPJS Kesehatan—merasa tubuhnya kian memburuk dan merasa perawat membiarkan kondisi itu terjadi. Baru setelah beberapa waktu seorang perawat datang dan memberikan suntikan obat.
David Sadari menjelaskan, pada saat menyuntikan, kepala perawat HD justru mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas. Saat itu perawat HD meminta ia harus didampingi oleh keluarga pada saat melakukan hemodialisis.