DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Ngopi: antara Tasawuf, Revolusi, dan Kolonialisme

image
Kopi dan tradisi tasawuf, sufi dari Turki.

Kafe-kafe di Eropa menjadi tempat favorit kalangan pemikir, aktivis revolusi, seniman, budayawan dan sastrawan. Bahkan Revolusi Prancis berawal dari perbincangan-perbincangan tentang sosial dan politik di kafe-kafe.

Fenomena revolusi lahir dari kafe-kafe juga terjadi di Timur Tengah pada masa modern terutama pada masa kolonial bangsa Eropa, berbagai revolusi baik revolusi politik, pemikiran, seni, sastra maupun kebudayaan yang meletus di Timur Tengah pada awal abad 20 berawal dari perbincangan-perbincangan di kafe-kafe.

Tokoh-tokoh revolusi dan pembaharu Timur Tengah semisal Sa’ad Zaghlul, Ahmed Orabi, Jamaludin al-Afghani, Muhammad Abduh, Rashid Ridha dan Toha Husein adalah orang-orang yang gila ngopi dan ngafe sambil diskusi.

Baca Juga: Babak Baru Sepak Bola Indonesia Usai Ditunjuk Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U17 2023

Meski minuman kopi lahir di Timur (Timur Tengah), namun antara Timur dan Barat memiliki pola yang unik dan saling terkait dalam hal tradisi minum kopi dan penyebarannya.

Bangsa Eropa mengenal tradisi minum kopi dari bangsa Timur pra modern, sementara bangsa Timur modern mengenal kafe modern dan jenis-jenis penyajian kopi (espresso, cappucino, v60 dll) dari bangsa Eropa modern.

*Disarikan dari buku Malamih al-Qahirah, Maqhahi as-Syarq, Qhahawi al-Adab wa al-Fan fi al-Qahirah dan Al-Maqhahi al-Adabiyyah.

(Oleh: Asmarada Edo Kusuma) ***

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait