DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Meski Sudah Diserbu Rusia, Ukraina Masih Berada di Daftar Tunggu untuk Jadi Anggota NATO

image
Rusia meluncurkan serangan rudal ke kota Ukraina, tapi Ukraina masih harus menunggu untuk jadi anggota NATO.

Pasal 5 ini menganggap, serangan terhadap salah satu anggota sebagai serangan terhadap semua anggota dan mengikat setiap negara anggota untuk mengangkat senjata dalam pertahanan. lain.

Desas-desus di Brussel adalah bahwa keengganan untuk memasukkan Ukraina ke dalam kelompok terutama karena kekhawatiran Presiden Rusia Vladimir Putin meningkat, dan menggunakan aksesi Ukraina ke NATO sebagai pembenaran untuk apa yang mungkin meningkat menjadi serangan nuklir.

Ada perasaan yang terlihat bahwa negara-negara besar NATO masih memilih untuk melangkah dengan hati-hati dan tidak ingin mempercayai narasi Putin.

Baca Juga: Ditjen Kekayaan Intelektual Fasilitasi Pendaftaran 24 Merek dan 1 Hak Cipta UMKM di Kepulauan Riau

“Ada banyak ketidakpastian, dan beberapa negara tidak ingin dikurung,” kata Duta Besar Juri Luik, perwakilan tetap Estonia untuk NATO, kepada FP.

“Kami benar-benar tidak tahu bagaimana perang akan berakhir,” diplomat lain, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan kepada FP.

Tampaknya ada konsensus luas di antara anggota NATO, bahkan termasuk beberapa negara Baltik, untuk menahan undangan keanggotaan penuh.

Tetapi ada kritik terhadap negara-negara besar karena enggan menjanjikan bahkan peta jalan untuk Ukraina, tentang bagaimana dan kapan bisa bergabung dengan kelompok itu setelah perang berakhir. FP telah mengetahui bahwa Ukraina bahkan tidak akan ditawari batasan waktu.

Baca Juga: AS Diberi Akses Tanpa Hambatan ke Pangkalan Papua Nugini Dalam Perjanjian Pertahanan

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan aksesi NATO yang dilacak dengan cepat pada September 2022, setelah Rusia melakukan referendum palsu dan mencaplok empat wilayah Ukraina.

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait