Tulisan Memperingati HUT Bung Karno 6 Juni: Jas Merah
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 06 Juni 2023 13:45 WIB
Hal tersebut disebabkan karena anak perempuannya (Soekarmini) tidak mau berpisah dengan adik yang dicintainya yang juga temannya bermain. Soekarmini merengek dan menangis agar adiknya tetap tinggal bersamanya.
Selain itu Koesno adalah anak laki-laki yang selalu menyenangkan dan sangat disayanginya. Namun alasan ini, tidak cukup kuat untuk menghalangi saran mertuanya agar Koesno tinggal di Tulung Agung demi kesembuhan dari penyakit yang dideritanya.
Dengan berat hati Nyoman Rai Srimben melepas Koesno untuk tinggal jauh darinya, di rumah kakeknya. Di Tulung Agung inilah setelah diadakan selamatan ruwatan nama Koesno diganti dengan Soekarno.
Setelah sembuh dari sakitnya Soekarno kembali tinggal bersama kedua orang tuanya dan kakak perempuannya. Soekarmini semasa remaja, selalu membantu ibundanya dalam berbagai pekerjaan rumah dan juga membatik.
Pada tahun 1917 Soekarmini menikah dengan Poegoeh Reksoatmodjo dan bertempat tinggal di Mojokerto. Rasa sayang pasangan muda Poegoeh-Soekarmini pada Soekarno diwujudkan dengan hal-hal yang positif diantaranya membayar biaya sekolah dan biaya hidup Soekarno sampai Soekarno menempuh pendidikan tinggi di Bandung.
Setiap Soekarno berlibur ke Blitar ke rumah orang tuanya dari tempatnya kuliah di Bandung ia selalu menyempatkan diri mengunjungi kakak dan iparnya di Mojokerto.
Kunjungan ke rumah kakaknya ini, bagi Soekarno tentu saja bukan kunjungan “biasa”, karena dalam setiap kunjungannya ke rumah kakaknya, pada waktu pulang ia akan “disangoni” oleh Poegoeh. Uang pemberian Poegoeh lebih dari cukup dipakai untuk ongkos perjalanan dan sisanya untuk keperluan kuliah dan jajan.
Siapa Poegoeh (suami Soekarmini) yang juga kakak ipar Soekarno? Nama lengkap nya adalah R. Poegoeh bin Reksoatmodjo. Pendidikan MTS (setingkat STM).