Jika Anies Gagal Tiket Capres: Head to Head Prabowo Versus Ganjar
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 05 Juni 2023 17:27 WIB
Tapi bagaimana dengan partai besar lainnya: Partai Golkar? Jika Anies gagal mendapatkan tiket capres dari koalisi perubahan, kartu Golkar justru lebih hidup.
Golkar dapat membuat Anies memperoleh tiket capres cukup dengan berkoalisi dengan salah satu partai apa saja, di luar PPP, agar mendapatkan tiket minimum 20 persen kursi DPR.
Golkar justru akan memiliki daya tawar (bargaining) lebih kuat lagi. Golkar dapat menggertak. Jika Airlangga Hartarto (AH) tak menjadi cawapres terpilih (oleh Ganjar atau Prabowo), Golkar bersama partai lain dapat menghidupkan kembali tiket capres Anies Baswedan.
Tapi tentu itu bergantung pula pada kenekatan Airlangga Hartarto. Ia akan berhitung apa yang akan menimpa dirinya dan Golkar jika berani mencalonkan Anies sebagai capres. Airlangga akan berkaca dari apa yang dialami Surya Paloh.
Jika Anies tak dapat tiket capres, tidak juga dari Golkar, maka bursa cawapres bertambah.
Peringkat pertama cawapres mengerucut kepada Anies Baswedan vs Airlangga Hartarto. Masing- masing memiliki kekuatan dan kelemahannya.
Anies bisa menambah elektabilitas capres, berbeda dengan cawapres lain. Tapi Anies tidak membawa partai besar, sumber dana, dan pengalaman di pemerintah pusat.
Ditambah lagi, sosok Anies dapat menjadi ancaman bagi sang Capres. Anies bisa menjadi matahari kembar bagi presiden terpilih nanti.
Sebaliknya, Airlangga Hartarto memang tidak menambah elektabilitas Capres secara langsung melalui personal diri Airlangga sendiri.
Tapi Airlangga bisa mempengaruhi elektabilitas Capres secara tidak langsung. Itu karena Airlangga membawa mesin partai besar, sumber dana, pengalaman di pemerintah pusat untuk isu ekonomi.